Curhat Orangtua Anaknya Dikeluarkan dari SD Karena Tunggak SPP Rp 13 Juta

Erlinda mengaku tak sanggup membayar uang SPP anaknya sejak April 2020 yang mencapai Rp 13 juta.

Editor: Erik Sinaga
yanukit
Ilustrasi anak sekolah 

TRIBUNJAKARTA.COM- Seorang siswa kelas 4 SD di Sekolah Terpadu Putra 1, Jakarta Timur yang sebelumnya dikeluarkan dari sekolah, kini sudah bisa mengenyam pendidikan kembali.

Seperti diketahui, siswa berinisial O tersebut dikeluarkan dari sekolah pada 23 Desember 2020 lantaran orangtuanya tak mampu melunasi uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).

O menungga SPP sejak pertengahan tahun 2020.

Orangtua siswa O menjelaskan kronologi anaknya dikeluarkan dari sekolah. Dia mengaku awalnya menerima surat peringatan dari sekolah pada 11 Desember 2020 agar melunasi uang SPP anaknya.

Dalam surat itu, Erlinda diberi batas waktu pelunasan SPP yakni paling lambat 14 Desember 2020.

Namun, Erlinda mengaku tak sanggup membayar uang SPP anaknya sejak April 2020 karena usaha rumah makannya terdampak pandemi Covid-19. Sehingga, total biaya yang harus dibayarkan mencapai Rp 13 juta.

"Kayaknya dengan nominal sebesar itu saya enggak bisa melunasi. Saya akhirnya menghubungi wali kelas dan disambungkan ke kepala sekolah," kata Erlinda saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).

Ketika bertemu kepala sekolah, Erlinda diminta membuat surat keterangan tidak mampu dari RT dan RW setempat untuk mendapat keringanan biaya sekolah.

Namun, usahanya tak membuahkan hasil karena pengurus RT dan RW di tempat tinggalnya tak bisa ditemui.

Erlinda pun harus menelan pil pahit ketika mengetahui anaknya tidak dapat melanjutkan sekolah lagi.

Penyebabnya adalah orangtua siswa tidak dapat melunasi uang SPP dan pihak sekolah tak mendapatkan surat keterangan tidak mampu

Dia mendapat pesan singkat dari kepala sekolah yang menginformasikan anaknya tak lagi bisa melanjutkan pendidikan di SD Terpadu Putra 1, terhitung 23 Desember 2020.

Padahal, menurut Erlinda, dirinya tidak ada keinginan untuk menunggak pembayaran SPP. Namun, dia tidak mampu bayar karena kondisi ekonomi keluarganya terdampak pandemi Covid-19.

"Siapa sih yang mau enggak bayar uang sekolah. Kami mau bayar kok, bukan enggak mau. Cuma gimana keadaan saya sekarang," kata Erlinda.

Baca juga: Felicya Angelista dan Caesar Hito Segera Menikah, Tanggal Pernikahan Dikonfirmasi Manajer

Erlinda kemudian mengadukan kasus tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved