Blusukan Dianggap Settingan, Haji Lulung Ikut Sindir Risma: Nyari Tunawisma, Satpol PP Lebih Jago
Haji Lulung mengingatkan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk tak abai terhadap tugas utama terdekatnya yaitu memperbarui data BLT, bukan blusukan
TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini yang blusukan ke berbagai tempat di Jakarta menuai sorotan.
Dalam beberapa blusukannya tersebut, Risma sempat menemui sejumlah gelandangan atau tunawisma.
Blusukan ala Risma itu dianggap settingan alias hanya rekayasa oleh beberapa pihak.
TONTON JUGA
Terbaru, anggota DPR RI Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengingatkan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk tak abai terhadap tugas utama terdekatnya yaitu memperbarui data warga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Terlebih, BLT adalah bantuan pengganti bansos sembako dan merupakan pelaksanaan program perlindungan sosial yang begitu dinanti masyarakat.
"Warga menunggu kiriman Bansos BLT dari Mensos sampai ke tangan mereka," kata Lulung kepada wartawan, Jumat (8/1/2021).
Apalagi, sebelumnya KPK mengingatkan Kementerian Sosial untuk meningkatkan akurasi data penerima bantuan sosial Covid-19.
Baca juga: Beredar Undangan Deklarasi Pasukan Tri Rismaharini (Pasutri) for DKI Jakarta, Risma Maju Pilgub DKI?
KPK juga sudah mengirimkan rekomendasi dan berharap ada perbaikan skema penyelenggaraan bansos untuk menutup potensi terjadinya fraud atau perbuatan kecurangan yang melanggar hukum.
Atas hal tersebut, mantan Wakil Ketua DPRD DKI ini mengingatkan Risma jika penyaluran bansos BLT tak berjalan mulus, maka aksi blusukan yang dipertontonkannya hanya akan membuat spekulasi publik menyeruak.
Aksi Risma bisa saja dianggap sebagai manuver politik.
"Makanya, ketimbang sibuk blusukan Bu Risma sebaiknya memprioritaskan Bansos BLT dulu, karena ini menyangkut hajat rakyat banyak. Jangan sampai pandemi ini justru melahirkan gelombang tunawisma - tunawisma baru karena mereka tidak mendapatkan Bansos pemerintah," tutur Lulung.
Baca juga: Drama Korea Run On Duduki Rating Tertinggi, Simak Keempat Profil Karakter Utamanya
Satpol PP Lebih Jago Cari Tunawisma
Pasca dilantik, Menteri Sosial Tri Rismaharini lakukan aksi blusukan menemui Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di sejumlah lokasi di DKI Jakarta.
Aksi mantan Walikota Surabaya ini pun mendapat sorotan publik baik yang pro maupun kontra.
Bahkan ada pihak yang menilai aksi Risma hanya settingan.
Baca juga: Lestarikan Budaya Indonesia dengan Pakai Batik, Cek Brand Lokal Kekinian yang Cocok untuk Anak Muda
Anggota DPR RI Abraham Lunggana alias Haji Lulung menilai wajar tindakan sosok pengganti Juliari Batubara itu.
Mengingat Risma adalah menteri baru yang diharapkan membuat terobosan mengatasi dampak sosial pandemi Covid-19.
Namun aksinya itu dianggap tak punya urgensi di tengah kerja keras pemerintah mengatasi masalah dan dampak pandemi.
"Kalau sekedar nyari tunawisma jangan Bu Risma, Satpol PP lebih jago. Data orang miskin kan semuanya tercatat di Dinas Sosial Pemda, mereka jangan dicari, tapi diberesin dengan sebuah kebijakan yang berpihak," kata Lulung kepada wartawan, Jumat (8/1/2021).
Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini menyarankan agar Risma tetap memprioritaskan pekerjaan utamanya di Kemensos, alih - alih sekedar mencari tunawisma di ibu kota.
Baca juga: BNN Bongkar Peredaran Narkoba di Kampung Ambon, Sita Aset Bandar Senilai Rp 25 Miliar
Lulung menegaskan Risma punya tugas utama mencegah potensi lahirnya tunawisma baru bukan cuma di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia imbas dari hantaman pandemi Corona yang membuat ekonomi goyah.
"Bu Risma nanti malah tidak konsen pada fungsi tugas utamanya sebagai Mensos. Jadi, jangan sampai terkesan sengaja bikin desain pencitraan seperti yang dicurigai publik. Masyarakat sudah malas lihat yang begitu itu. Artinya, blusukan Risma kan menyinggung pekerjaan orang lain, sudah serahkan saja itu ke Satpol PP dan Dinsos DKI," jelas dia.
Fokus BLT
Anggota DPR RI Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengingatkan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk tak abai terhadap tugas utama terdekatnya yaitu memperbarui data warga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Baca juga: Pengacara Berbohong, Polisi Disebut Tak Sediakan Oksigen saat Rizieq Shihab Sakit dan Hampir Pingsan
Terlebih, BLT adalah bantuan pengganti bansos sembako dan merupakan pelaksanaan program perlindungan sosial yang begitu dinanti masyarakat.
"Warga menunggu kiriman Bansos BLT dari Mensos sampai ke tangan mereka," kata Lulung kepada wartawan, Jumat (8/1/2021).
Apalagi, sebelumnya KPK mengingatkan Kementerian Sosial untuk meningkatkan akurasi data penerima bantuan sosial Covid-19.

KPK juga sudah mengirimkan rekomendasi dan berharap ada perbaikan skema penyelenggaraan bansos untuk menutup potensi terjadinya fraud atau perbuatan kecurangan yang melanggar hukum.
Atas hal tersebut, mantan Wakil Ketua DPRD DKI ini mengingatkan Risma jika penyaluran bansos BLT tak berjalan mulus, maka aksi blusukan yang dipertontonkannya hanya akan membuat spekulasi publik menyeruak.
Aksi Risma bisa saja dianggap sebagai manuver politik.
Baca juga: Pengacara Berbohong, Polisi Disebut Tak Sediakan Oksigen saat Rizieq Shihab Sakit dan Hampir Pingsan
"Makanya, ketimbang sibuk blusukan Bu Risma sebaiknya memprioritaskan Bansos BLT dulu, karena ini menyangkut hajat rakyat banyak. Jangan sampai pandemi ini justru melahirkan gelombang tunawisma - tunawisma baru karena mereka tidak mendapatkan Bansos pemerintah," tutur Lulung.
Anies Baswedan Sampai Bereaksi
Setidaknya, blusukan Risma membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bereaksi karena sejumlah gelandangan itu ditemui di pusat kota.
Sejak hari pertama menjabat Mensos pada 28 Desember 2020, Risma memilih blusukan ke sejumlah wilayah DKI Jakarta.
Memulainya dari bantaran sungai di belakang Kantor Kemensos hingga kawasan Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.
Foto Risma bertemu tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin pun viral di media sosial dan menjadi perdebatan warganet.
Anies sampai meminta Dinas Sosial DKI Jakarta untuk mengecek identitas tunawisma yang ditemui Risma di kawasan Sudirman-Thamrin.
"Pak Gubernur langsung perintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, Rabu (6/1/2021), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Ariza ini mengaku heran Risma bertemu tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin.
Ariza yang sudah tinggal di Jakarta sejak usia 4 tahun, mengaku baru pertama kali tahu ada tunawisma di Sudirman-Thamrin setelah blusukan.
"Saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman Thamrin," katanya, dilansir Kompas.com.
Baca juga: Pengacara Berbohong, Polisi Disebut Tak Sediakan Oksigen saat Rizieq Shihab Sakit dan Hampir Pingsan
Meski begitu, Ariza tak menampik memang banyak tunawisma di Jakarta.
Namun, mereka biasanya ada di pinggiran kota atau di kolong jembatan.
"Setahu kami jalan Sudirman-Thamrin itu cukup jauh, kalau ada (tunawisma di pinggiran-pinggiran (kota) ada betul, kalau ada di kolong jembatan ada betul," terang Ariza.