Dituding Hanya Settingan, Jawaban Mensos Risma Menohok Alasannya Blusukan dan Temui Gelandangan

Mensos Risma memberi jawaban menohok, tanggapi tudingan nyinyir jika dirinya blusukannya temui gelandangan dan pemulung hanya settingan.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Menteri Sosial Tri Rismaharini di Balai Rehabilitasi Sosial Pangudi Luhur Bekasi, Jumat (8/1/2021). 

"Sampai tiga kali saya puteri dia belum bangun, akhirnya saya minta tolong titipkan, saya enggak tahu orang ini kondisinya seperti apa."

"Di situ ada warung lalu saya titipkan warung itu, banyak saksinya staf saya dari Surabaya. Saya titip kalau dia bangun tolong dikasih makan," tuturnya.

Pekerjaan Pemulung

Pagi tadi, Mensos Risma menyempatkan  mengantar lima Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) atau pemulung bekerja di Grand Kamala Lagoon Bekasi, Jumat (8/1/2021).

Prosesi penyerahan lima PMKS berlangsung di lobi utama kantor pengembang Grand Kamala Lagoon, Jalan Candrabhaga, Kecamatan Bekasi Selatan.

Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengantarkan lima PMKS mendapatkan akses pekerjaan di Kawadan Grand Kamala Lagoon Bekasi, Jumat (8/1/2021).
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengantarkan lima PMKS mendapatkan akses pekerjaan di Kawadan Grand Kamala Lagoon Bekasi, Jumat (8/1/2021). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto hadir dalam acara tersebut beserta manajemen pengembang kawasan Grand Kamala Lagoon Bekasi.

Risma hadir bersama lima PMKS, dua di antaranya hasil blusukan mantan Wali Kota Surabaya di Jakarta beberapa hari terakhir pasca dilantik menjadi Mensos oleh Presiden Joko Widodo.

Sementara tiga sisanya PMKS dari berbagai daerah yang sebelumnya ditampung di Balai Rehabilitasi Sosial Pangudi Luhur Bekasi.

"Kita akan memperkerjakan kemarin lima pemulung yang kita temukan dari berbagai kawasan. Dia bisa bekerja, saya sudah akseskan ke pekerja, dan sudah bekerja lima orang di situ," kata Risma.

Risma menambahkan, bantuan berupa akses bekerja bagi PMKS ini untuk menyemangati mereka supaya dapat mengubah nasib dan kembali ke kehidupan yang laik.

"Ini untuk menyemangati, para pemulung lain atau orang-orang yang hidup di jalan dan sudah merasa tidak ada harapan, kalau mereka berniat sebetulnya pasti ada jalan," tegasnya.

Dia menceritakan, masalah PMKS terjadi karena tidak sedikit dari mereka yang merasa nyaman hidup di jalan menggelandang.

"Ini ada sembilan pemulung tadinya, tapi yang tertarik cuma lima (mau ikut diberikan akses pekerjaan)," ujar Risma.

Kelima PKMS ini akan dipekerjakan di kawasan Grand Kamala Lagoon Bekasi, rencananya sebagai petugas kebersihan dan perawat tanaman. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved