Nostalgia Mensos Risma Tangan Patah Saat Masuk Got: Saya Operasi 5 Jam Buat Menyambung Tangan

Menteri Sosial Tri Rismaharini bercerita saat dirinya harus menjalani operasi selama lima jam untuk menyambung tangannya yang patah.

ISTIMEWA/Dokumentasi Kementerian Sosial
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma dibantu petugas menapaki tangga turun ke bantaran Kali Ciliwung, Jakarta, untuk menyapa dan berbincang dengan gelandangan dan pemulung, Senin (28/12/2020). Menteri Sosial Tri Rismaharini bercerita saat dirinya harus menjalani operasi selama lima jam untuk menyambung tangannya yang patah. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Menteri Sosial Tri Rismaharini bercerita saat dirinya harus menjalani operasi selama lima jam untuk menyambung tangannya yang patah.

Pasalnya, tangan Risma patah ketika masuk got saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Tri Rismaharini menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode.

Tangan Risma patah ketika masuk got untuk memastikan kota Surabaya tidak banjir.

"Saat jadi Wali Kota tangan saya patah karena masuk got. Hanya karena ingin tidak banjir dan saya jalani," kata Risma ketika melepas 5 orang tunawisma untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di Grand Kemala Lagoon, Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (8/1/2021).

Mensos Tri Rismaharini menyampaikan nasihat tersebut diberikan kepada tunawisma itu agar tak patang menyerah ketika mendapatkan kesulitan saat bekerja ke depannya.

"Saya operasi 5 jam untuk menyambung tangan saya. Saya jalani itu. Jadi memang tidak ada yang mudah tetapi kita bisa kalau kita melakukannya dengan tulus, ikhlas semata-mata bahwa kita hanya ibadah," ungkapnya.

Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengantarkan lima PMKS mendapatkan akses pekerjaan di Kawadan Grand Kamala Lagoon Bekasi, Jumat (8/1/2021).
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengantarkan lima PMKS mendapatkan akses pekerjaan di Kawadan Grand Kamala Lagoon Bekasi, Jumat (8/1/2021). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Risma pun meminta seluruh tunawisma tersebut tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan olehnya.

Sebaliknya, Risma juga meminta para tunawisma bisa jujur dalam menjalani tugasnya.

"Jangan kita macam-macam. Sekali kamu lepas keluar, maka orang tidak akan percaya lagi. Nggak usah khawatir kalau kita jujur, kita baik, kita rajin pangkat itu akan naik sendiri. Saya tidak pernah bayangkan jadi Wali kota tetapi Tuhan itu adil bahwa bapak-bapak juga berhak untuk berhasil untuk sukses," jelasnya.

"Nggak apa-apa kita jadi apapun, aku juga jadi Wali Kota mau bersihkan jalan, mau nyapu, mau bersihkan got itu tidak apa-apa. Sudah nanti Tuhan yang akan melihat," tutupnya.

Ancaman Pembunuhan

Menteri Sosial Tri Rismaharini di Balai Rehabilitasi Sosial Pangudi Luhur Bekasi, Jumat (8/1/2021).
Menteri Sosial Tri Rismaharini di Balai Rehabilitasi Sosial Pangudi Luhur Bekasi, Jumat (8/1/2021). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini membantah kegiatanya berkeliling di DKI Jakarta sebagai aksi blusukan, menurut dia kegiatannya itu hanya sebatas aktivitas rutin dari rumah dinas menuju kantor.

Risma mengatakan, kebiasaannya sejak menjadi Wali Kota Surabaya melintas melalui jalan yang berbeda-beda setiap hari dari rumah dinas menuju kantor.

Kebiasaan itu lanjut dia, masih dibawa hingga ia menjabat sebagai Mensos berkantor dan tinggal di Jakarta.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved