Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Sriwijaya Air Jatuh, Kesaksian Nelayan Temukan Bagian Tubuh Hingga Dengar Ledakan di Bawah Laut
Nelayan dan warga Kepulauan Seribu menceritakan temuan di lokasi yang diduga titik pesawat Sriwijaya Air jatuh, Sabtu (9/1/2021).
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Nelayan dan warga Kepulauan Seribu menceritakan temuan di lokasi yang diduga titik pesawat Sriwijaya Air jatuh, Sabtu (9/1/2021).
Kesaksian nelayan dan warga, mereka menemukan sejumlah puing pesawat serta mendengar ledakan di lokasi diduga Sriwijaya Air jatuh di wilayah Kepulauan Seribu.
Temuan tersebut berupa dugaan tubuh manusia, Rambut, potongan celana jeans, kabel dan jok.
Warga juga mendengar ledakan di bawah laut serta pesawat jatuh saat hujan lebat.
Dikutip dari Kompas.com, pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 dilaporkan hilang kontak setelah takeoff dari bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Temukan Dugaan Tubuh Manusia

Kapten kapal, Eko, mengatakan, awalnya ia mendapat laporan dari nelayan yang mendengar ledakan seperti suara petir.
Lalu pihaknya mengecek ke lokasi. "Ada ditemuin serpihan-serpihan dari daging, mungkin tubuh dari manusia," kata Eko seperti dikutip dari TV One.
Selain itu, Eko mengaku melihat avtur atau bahan bakar pesawat di lokasi.
"Ada avtur dari dalam, kebetulan di situ kedalaman perairan 15-16 meter," kata dia.
Warga Dengar Ledakan

Seorang warga Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Naki, mengaku mendengar suara dentuman yang diduga suara jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu (9/1/2021) sore.
Naki mengatakan, Pulau Lancang berjarak sekira satu jam perjalanan dengan Pulau Laki yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat.
"Jatuhnya itu jauh juga tuh, jarak satu jam, tapi benturannya sampai kedengeran ke Pulau Lancang. Saya dengar langsung, banyak warga juga pada ngomong suara apa itu tadi, enggak tahunya ada pesawat jatuh" kata Naki saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Naki mengatakan, suara dentuman itu terdengar sekira pukul 15.00 WIB dan sempat disangka suara guruh karena cuaca sedang hujan.
"Lagi hujan deras, memang lagi hujan, warga itu nyangkanya itu suara geledek, tahunya benturan itu suara kapal jatuh," ujar dia.
Naki mengatakan, setelah mendengar suara tersebut, warga Pulau Lancang langsung berlayar menuju perairan sekitar Pulau Laki dan telah memperoleh sejumlah puing-puing yang diduga berasal dari badan pesawat.
Berdasarkan foto yang ditunjukkan Naki, sejumlah anggota Badan SAR Nasional dan Polri juga telah berada di lokasi jatuhnya pesawat.
Nelayan Dengar Ledakan di Bawah Laut
Kepala Seksi Pemerintahan dan Transit Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Surachman mengatakan, nelayan Pulau Lancang mendengar ledakan di sekitar lokasi jatuhnya Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182, Sabtu (9/1/2021).
Nelayan Pulau Lancang juga melihat pesawat Sriwijaya Air jatuh ketika hujan deras mengguyur lokasi kejadian.
"(Nelayan) sempat mendengar ledakan dua kali di bawah laut dan dia melihat pesawat jatuh, lagi hujan lebat. Menurut mereka sekitar pukul 2 siang (pesawat jatuh)," kata Surachman dikutip dari siaran langsung Kompas TV.
Nelayan yang melihat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air langsung melapor ke Pemkab Kepulauan Seribu. "Nelayan itu langsung melapor ke kita," ujar Surachman.
Polisi Cek Lokai Jatuhnya Pesawat
Aparat dari Polres Kepulauan Seribu mengecek lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY-182 dengan rute Jakarta-Pontianak di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Pantauan TribunJakarta.com, rombongan Polres Kepulauan Seribu berangkat sekitar pukul 17.58 WIB.
Rombongan berangkat dari Dermaga 16 Marina Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, dengan menggunakan dua kapal menuju ke lokasi pesawat jatuh.
Terlihat pula Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu F. berada dalam rombongan polisi yang berangkat.
Meski demikian, Eko enggan memberikan keterangan terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air ini.
Sebelumnya, Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan, dirinya mendapatkan kabar dari pihak kelurahan soal hal tersebut.
Katanya, ada nelayan yang sempat melihat pesawat terjatuh dan teriak meminta tolong.
Nelayan tersebut juga sempat melihat ada api yang berkobar.
"Kata orang kelurahan laporan dari nelayan, dari nelayan bubu itu teriak minta tolong katanya ada api," kata Junaedi saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Sabtu (9/1/2021).
Junaedi menambahkan, pesawat tersebut dikabarkan jatuh di perairan Pulau Laki.
"Di Pulau Laki itu masuk Pulau Tidung, tapi deket ke Pulau Lancang," kata Junaedi.
Menurut Junaedi, saat ini pihaknya juga sudah mengerahkan jajaran untuk mengecek informasi tersebut.
Selain itu, instansi terkait juga berkolaborasi untuk pengerahan personil.
"Tadi Basarnas sedang ke lokasi tapi belum ada laporan lagi juga," ucap Junaedi.
Baca juga: Dikabarkan Hilang Kontak, Polda Metro Jaya Masih Tunggu Pernyataan Resmi Pihak Berwenang
Baca juga: Basarnas Belum Bisa Jelaskan Soal Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Hilang Kontak
Baca juga: Sriwijaya Air Hilang Kontak Bawa 59 Penumpang Termasuk Bayi dan Anak, Respons Maskapai dan Kemenhub
Dilansir dari Kompas.com, pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 dilaporkan hilang kontak setelah takeoff dari bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Pesawat dengan registrasi PK-CLC tersebut melayani rute Jakarta-Pontianak. Data dari situs pemantau penerbangan, Flightradar24 menunjukkan pesawat take off pada pukul 14.30 LT.
Penerbangan SJ182 seharusnya tiba pada pukul 15.15 di Bandara Soepadio, Pontianak.
Namun data Flightradar24 menunjukkan B737-500 Sriwijaya Air SJ182 berhenti di sekitar 11 mil laut Bandara Soekarno Hatta, di atas Kepulauan Seribu. (TribunJakarta.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nelayan Melihat Pesawat Jatuh Saat Hujan Deras di Sekitar Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182",
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dentuman di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Mirip Geledek", .
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Bagian Tubuh Manusia Ditemukan di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air",