Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Helikopter Tercanggih Milik TNI AU, EC-725 Caracal Turut Bantu Pencarian Sriwijaya SJ 182

Helikopter EC-725 Caracal telah dilengkapi dengan Forward looking infrared atau kerap disebut Flir.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina
Helikopter EC-725 Caracal usai melakukan pencarian Sriwijaya Air SJ-182 dan mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Helikopter EC-725 Caracal dari Skadron Udara 8 Lanud Atang Sanjaya, Bogor turut bantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Sejumlah armada milik TNI yakni pesawat dan helikopter diterjunkan langsung guna melakukan evakuasi via udara mencari serpihan maupun korban Sriwijaya Air SJ-182.

Sekiranya ada empat armada yang diterjunkan, yakni pesawat CN-295, pesawat Boieng 737, helikopter Super Puma NAS-332 dan helikopter EC-725 Caracal.

Kendati begitu, tahukah Anda bila satu diantara helikopter yang diterjunkan merupakan helikopter tercanggih yang dimiliki TNI AU?

Ya, hal ini diungkapkan langsung oleh Kapten Penerbang EC-725 Caracal, Randi saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).

Ia mengatakan EC-725 Caracal telah dilengkapi dengan Forward looking infrared atau kerap disebut Flir.

Flir merupakan inframeran pandang depan, sehingga sangat mendukung untuk proses pencarian korban maupun serpihan di permukaan air, karena dapat melakukan zoom in secara maksimum.

"Untuk EC 725 Caracal yakni helikopter yang saat ini yang tercanggih yang dimiliki TNI AU. Salah satu tambahannya dilengkapi dengan Flir, dimana dilengkapi dengan kamera depan yang bisa membantu dalam pelaksanaan searching objek-objek yang ada di bawah.  Karena nanti kita bisa melaksanakan zoom in sampai dengan maksimum, sehingga kita bisa identifikasi objek yang ada di bawah secara lebih teliti," jelasnya di lokasi.

Begitu objek tertangkap oleh Flir Randi akan melaporkan temuan tersebut kepada posko dan menunggu arahan lanjutan.

Bila nantinya diperintahkan untuk melakukan evakuasi, pihaknya akan segera mengambil objek dengan menerjunkan dua dari enam personel Paskhas AU terjun ke laut.

"Karena kami nanti juga akan membawa enam personel Paskhas AU sebagai tim SAR kegiatan ini. Apabila nanti kami temukanan obyek maka kami akan melakukan teknik hoisting. sebelumnya personel Paskhas AU akan kami turunkan ke laut dengan teknik free jump dengan dibekali kantong jenazah," jelasnya.

Setelah kantong siap diangkat dari bawah ke atas, personel Paskhas akan memberikan tanda dengan granat asap.

Baca juga: Kantong Jenazah dan Properti Penumpang Sriwijaya Air Tiba di Posko Posmortem DVI RS Polri

Baca juga: UPDATE Terbaru Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182: Lokasi Black Box Ditemukan, Pesawat Hancur Total

Baca juga: 7 Obat Tradisional Berkhasiat Mengatasi Sakit Mata, Ampuh Redakan Mata Merah Akibat Iritasi

EC-725 Caracal mampu mengangkat hingga 11 ton.

Selanjutnya Randi akan berkomunikasi dengan pihak terkait penurunan kantong jenazah.

"Kita akan menerjunkan personel Paskhas karena untuk mengidentifikasi objek dari atas dengan mata telanjang sangat sulit. Jadi begitu terdeteksi ada objek yang dimaksud baru personel free jump. Nanti saya akan kordinasi dengan radio pesawat, saya mau ke mana nih. Apakah ke JITC atau ke Lanud Halim Perdanakusuma. Daya tampung saat hoisting 11 ton," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved