Virus Corona di Indonesia
Saat Anggota DPR RI Bersuara, Ada yang Tegas Tolak Vaksin hingga Kecewa Kalah Prioritas dari Artis
Sejumlah anggota DPR RI bersuara terkait langkah pemerintah yang mewajibkan vaksinasi Covid-19 untuk seluruh rakyat Indonesia.
Dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Nihayatul menyinggung bahwa pihaknya bisa dikatakan kalah dengan artis, karena adanya keterwakilan artis yang disebut mewakili kalangan milenial.
"Kami di DPR tidak ada perwakilan satu pun. Kita kalah sama artis. Oke tidak (apa-apa tidak ada perwakilan) Komisi IX DPR RI. Tapi perwakilan DPR saja, tidak ada pimpinan DPR. Misal Ibu Puan (Puan Maharani) dan jajarannya, tidak ada," ujar Nihayatul, di Ruang Rapat Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).

Politikus PKB itu juga mengungkap bahwa Komisi IX seperti tak dilibatkan Kementerian Kesehatan dalam berbagai program sosialiasi vaksinasi Covid-19.
Nihayatul berpandangan sebenarnya Kementerian Kesehatan bisa bekerja sama dengan para wakil rakyat yang memiliki konstituen di daerah-daerah sehingga bisa mensosialisasikan dengan lebih masif.
"Kami jadi bertanya, kami merasa, saya lihat (tayangan) live (televisi), ya ampun kok kami jadi cuma bagian tanda tangan anggaran. Bagian stempel," tandasnya.
Izin Darurat Vaksin Covid-19 Terbit
Sebelumnya diberitakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin Covid-19 Sinovac pada Senin (11/1/2021).
BPOM menyampaikan, hasil analisis uji klinis fase 3 di Bandung menunjukkan efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen.
"Hasil tersebut sudah sesuai dengan persyaratan WHO di mana minimal efikasi vaksin adalah 50 persen," ujar Kepala BPOM Penny Lukito, Senin (11/1/2021).
Artinya, Indonesia sudah bisa memulai vaksinasi Covid-19 yang rencananya dilakukan perdana pada Rabu (13/1/2021).
"Izin Penggunaan Darurat ini ditandai dengan adanya nilai efikasi (kemanjuran) setara dengan 65,3 persen yang diambil dari laporan interim 3 bulan pasca suntikan kedua dari Uji Klinis Fase 3," kata Penny.
Diketahui, uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac ini dilaksanakan di beberapa negara.
Di Indonesia, uji klinis digelar di Bandung sejak Agustus 2020 kepada 1.620 relawan.
Arti efikasi vaksin 65,3 persen
Penny menjelaskan, hasil 65,3 persen ini memiliki arti vaksin Sinovac ini dapat menurunkan angka kejadian Covid-19 hingga 65,3 persen.