Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Tangis Sang Ayah Pecah di Depan Peti Jenazah Pramugari Korban Sriwijaya Air

Saat jenazah yang dimasukkan dalam peti itu tiba di masjid, sang ayah, Udjang Usman, langsung mendatangi.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Jenazah Isti Yudha Prastika, pramugari Nam Air yang manjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, tiba di Masjid Nurul Hasanah, dekat rumah duka di bilangan Jalan Sumatera, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (16/1/2021) siang. 

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri serahkan empat korban Sriwijaya Air SJ-182 kepada pihak keluarga.

Pantauan TribunJakarta.com, sedari pukul 09.00 WIB, pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur telah bersiap untuk penyerahan jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.

Selang sejam, sekira pukul 09.55 WIB, peti jenazah pertama atas nama Ihsan Adhlan Hakim (33) dimasukan ke dalam mobil ambulance RS Polri.

Selanjutnya ambulance diiringi lima mobil keluarga.

Selanjutnya, sekira pukul 10.15 WIB, peti jenazah kedua atas nama Pipit Piyono dimasukan ke dalam ambulance RS Polri.

Pipit diketahui satu dari tiga warga Lampung bersama Sugiono Efendi dan Yohanes yang jadi penumpang Sriwijaya Air SJ 182.

Ketiganya merupakan warga kampung Toto Makmur Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Lampung.

Ketiganya hendak terbang ke Pontianak untuk kerja sebagai buruh bangunan di sebuah proyek di sana.

Kemudian, peti jenazah ketiga yang dimasukan ke dalam ambulance RS Polri ialah atas nama Agus Minarni.

Tim DVI RS Polri berhasil mengidentifikasi jenazahnya melalui sidik jari.

Diiringi tiga mobil keluarga, mobil ambulance meninggalkan lokasi sekira pukul 10.31 WIB.

Selain itu, orang tua Agus yang turut hadir dalam pengambilan jenazah tak kuasa menahan tangisnya.

Ia juga hampir tak sadarkan diri lantaran duka mendalam yang tengah dirasakan.

Lalu, peti jenazah keempat yang dimasukan ke dalam ambulance RS Polri ialah atas nama Isti Yudha Prastika (34).

Isti merupakan pramugari Nam Air dan terdaftar dalam manifes nomor 33, serta teridentifikasi melalui sidik jari dan DNA.

Mengacu pada data ini, per Sabtu (16/1/2021) siang, sebanyak 8 jenazah telah diambil pihak keluarga dari total 17 jenazah yang teridentifikasi.

Yakni jenazah Okky Bisma dan Asy pada Kamis (14/1/2021), Fadly dan Ricko pada Jumat (15/1/2021).

Sementara Ihsan Adhlan, Pipit Piyono, Agus Minarni dan Isti Yudha diserahkan kepada pihak keluarga pada hari ini.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved