Penangkapan Sindikat Pemalsu Surat Sehat
200 Orang Ketipu Surat Sehat Bebas Covid-19 Palsu di Bandara Soekarno-Hatta, Komplotan Raih Rp 1,5 M
Sudah 200 orang tertipu surat sehat bebas Covid-19 palsu di Bandara Soekarno-Hatta, komplotan pemalsu meraih untung Rp 1,5 miliar.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Sudah 200 orang tertipu surat sehat bebas Covid-19 palsu di Bandara Soekarno-Hatta, komplotan pemalsu meraih untung Rp 1,5 miliar.
Polresta Bandara Soekarno-Hatta meringkus 15 orang tersangka yang tergabung dalam komplotan pemalsu surat sehat Covid-19 berupa rapid test antigen atau swab PCR.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan para tersangka sudah beroperasi sejak Oktober 2020.
"Mereka sudah beroperasi selama Oktober 2020 dari pengakuannya, tapi kami tidak percaya karena jawabannya masih plin plan," ujar Yusri di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Senin (18/1/2021).
Menurut dia, dalam sehari sindikat tersebut bisa membuat 20 sampai 30 surat bebas Covid-19 palsu tergantung permintaan.
Baca juga: Seorang Gadis Blak-blakan Umumkan Kena Sipilis, Ini Peringatan ke Para Pria yang Menidurinya
Mulai dari bentuk rapid test antigen atau swab PCR sesuai permintaan dari calon penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.
Kata Yusri, para sindikat sudah menipu sekira 200 penumpang.
"Sekali lagi kami tidak percaya soalnya kalau sehari sampai 30 surat dihitung bisa ribuan orang sudah," sambung Yusri.
Soal harga, satu surat rapid test antigen dan swab PCR dihargai sangat bervariasi.
Baca juga: Polisi Usut Kasus Pelecehan Seksual yang Menimpa Istri Pelawak Isa Bajaj
Baca juga: Toyota Thailand Open 2021 Mulai Besok, Rencana Kembalinya Marcus/Kevin Setelah Negatif Covid-19
Baca juga: Tangis Haru Greysia Polii Juarai Yonex Thailand Open 2021, Ada Duka Dibalik Senyum Sang Juara
Mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 1,3 juta tergantung destinasi penumpang dan surat yang diinginkan.
"Kalau kita ambil saja 500 orang saja, itu sudah sampai Rp 1,5 miliar keuntungannya," sambung Yusri.
Ke-15 tersangka tersebut adalah MHJ, M, ZAP, DS, U alias B, AA, U, YS, SB, S, IS, CY, RAS, dan PA.
Semua tersangka merupakan pekerja di Bandara Soekarno-Hatta atau pun pernah bekerja di bandara terbesar di Indonesia tersebut.
Sehingga para tersangka tahu alur dan administrasi soal pemeriksaan kartu sehat bebas Covid-19 kepada penumpang.