Harga Mahal dan Tak Laku,Pedagang Sapi di Bekasi Konsumsi Sendiri Stok Daging Beku yang Nyaris Busuk

Pedagang kerap mengkonsumsi sendiri stok daging sapi jualannya karena tidak laku, harga jual yang belum stabil membuat perputaran dagangan tak normal

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Stok daging beku milik salah satu pedagang di Pasar Kranji Baru Bekasi imbas tak laku karena harga jual yang tinggi, Rabu (20/1/2021). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Pedagang sapi eceran di pasar tradisional merupakan yang paling terdampak dari kondisi harga daging sapi yang belum juga stabil.

Seperti yang dialami Rudi (34), pedagang daging sapi di Pasar Kranji Baru, Jalan Patriot, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Dia kerap mengkonsumsi sendiri stok daging sapi jualannya karena tidak laku, harga jual yang belum stabil membuat perputaran barang dagangan tak secepat biasanya. 

"Ini saya ada stok daging udah beku, saya simpan di kulkas karena belum laku, kadang saya makan sendiri atau saya buang karena udah busuk," kata Rudi, Rabu (20/1/2021).

Dia menjelaskan, stok daging sapi yang tidak laku ini lantaran, daya beli masyarakat yang kian menurun.

Stok daging beku milik salah satu pedagang di Pasar Kranji Baru Bekasi imbas tak laku karena harga jual yang tinggi, Rabu (20/1/2021).
Stok daging beku milik salah satu pedagang di Pasar Kranji Baru Bekasi imbas tak laku karena harga jual yang tinggi, Rabu (20/1/2021). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19, perminataan daging hanya berasal dari pelanggan yang bukan untuk kebutuhan rumahan.

"Sekarang harganya Rp120.000 per kilogram, kalau dagingnya kan pembelinya enggak kaya ayam, kalau mau kita naikin hargnya pembeli enggak kuat," terang dia.

Baca juga: Ada Wacana Vaksin Berbayar Bagi Masyarakat, Erick Thohir: Harus Beda Merek dengan Vaksin Gratis  

Baca juga: Antisipasi Bencana di DKI, Petugas Gabungan Gelar Apel Siap Siaga di Mapolrestro Jakarta Timur

Daging beku stok yang tidak laku ini lanjut dia, tidak bisa dijual dengan harga murah. Sebab, jika dia jual dengan harga murah, akan menjatuhkan harga pasar.

"Kalau daging beku jarang ada yang mau, pembelikan maunya daging seger, yang masih ada merah-merahnya," tegas dia. 

Harus Ada Solusi

Kenaikan harga daging sapi membuat sejumlah pedagang menggelar aksi mogok berjualan di beberapa daerah, seperti yang terjadi di wilayah Kota Bekasi, Rabu (20/1/2021).

Pantauan TribunJakarta.com di Pasar Kranji Baru, Jalan Patriot, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, seluruh kios pedagang daging sapi tampak kosong tak ada aktivitas.

Rudi (34) seorang pedgang daging sapi mengatakan, mogok jualan baru dilakukan mulai hari ini dan dijadwalkan berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu (23/1/2021) mendatang.

"Baru hari ini enggak jualan, kemarin masih jualan rencana tiga hari (mogok)," kata Rudi.

Aksi mogok jualan ditengarai harga daging sapi yang kian meroket, hingga kini harga kebutuhan pangan tersebut berada diangka Rp120.000 per kilogram.

"Kita berharap ada solusi konkret, mogok kaya gini kita udah pernah, bahkan sampai demo ke Monas (Istana Negara)," terangnya.

Baca juga: Stok Tak Laku Karena Harga Mahal, Pedagang di Bekasi Konsumsi Sendiri Daging Beku Nyaris Busuk

Baca juga: Pedagang Daging Sapi di Pasar Tebet Mogok Jualan: Sebelum Pandemi Saja Kita Sudah Susah

Baca juga: Tanpa Operasi, 5 Obat Tradisional Ini Ampuh Menghilangkan Lipoma Alias Benjolan Lemak

Harga jual daging sapi Rp120.000 per kilogram menurut dia, tidak sebanding dengan harga modal yang harus dikeluarkan pedagang.

Sebab, harga daging dari Rumah Potong Hewan (RPH) saat ini sudah mahal sejak momentum Natal 25 Desember 2020 lalu. 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved