Virus Corona di Indonesia

Pasien Covid-19 Meninggal di Puskesmas Karena Tak Dapat Ruang ICU, Pemkot Tangsel Respons Begini

Pihak keluarga sampai menghubungi Lapor Covid-19, koalisi warga yang berdiri untuk keterbukaan data, laporan warga, kajian dan advokasi terkait Covid

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie di Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Jumat (21/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, memberikan tanggapan terkait warganya yang terpapar Covid-19 dan meninggal dunia di puskesmas.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, pasien Covid-19 itu ditangani di puskesmas dan mengalami perburukan hingga harus dirujuk ke ICU.

Namun, dua hari di puskesmas, ruang ICU rujukan Covid-19 tak kunjung didapat.

Pihak keluarga sampai menghubungi Lapor Covid-19, koalisi warga yang berdiri untuk keterbukaan data, laporan warga, kajian dan advokasi terkait Covid-19

Keluarga pasien minta dibantu mencarikan ruang ICU yang tersedia.

Pihak Lapor Covid-19 sudah menghubungi 75 rumah sakit di Jabodetabek, namun seluruhnya mengaku penuh. Sampaj akhirnya pasien Covid-19 itu meninggal.

Benyamin mengatakan, pasien Covid-19 yang terus bertambah banyak, membutuhkan penanganan ekstra.

"Itu, ICU sudah penuh dikontak sana-sini Jabodetabek tidak ada, sampai yang bersangkutan datang sudah dalam kondisi perburukan," ujar Benyamin di Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Jumat (22/1/2021).

"Butuh penanganan yang lebih luas, supaya bisa kedapatan semua," tambahnya. 

Benyamin memang mengakui, bahwa ruang ICU di Tangsel sudah penuh sampai saat ini.

Sedangkan kamar tidur di rumah sakit untuk penanganan Covid-19 sudah terisi 93%.

"93% kamar tidur, ya memang kemarin 94% dan sekarang agak turun 93%. Turun ini bukan berarti orangnya tidak ini (bertambah), tapi kapasitas sesuai imbauan dari Menteri Kesehatan kan minta ditambah tuh di rumah sakit swasta. Tapi kalau ICU sudah 100%, di Tangsel sampai sekarang penuh," kata Benyamin.

Baca juga: Pemkab Kepulauan Seribu Gelar Tabur Bunga di Lokasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Baca juga: Politisi PDIP Sebut Gubernur DKI Lepas Tanggung Jawab Terkait Penanganan Covid-19

Benyamin juga menyatakan setuju jika penanganan Covid-19 di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) diambil alih pemeritahan pusat.

Ia berharap pemerintah pusat bisa mengucurkan dana untuk meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan di Tangsel agar tidak keteteran merawat pasien Covid-19

"Orang ingin dirawat di mana ingin sembuh, dijamin pemerintah, ini tentunya perlu campur tangan pemerintah pusat dengan anggaran yang tidak kecil."

"Dengan apa namanya, kamar yang penuh ICU yang penuh, jelas-jelas membutuhkan penanganan yang integrasi antara, khususnya Jabodetabek lah sebagai episentrum penyebarannya," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved