Kisah Cinta Pasangan Tuna Netra: Dipertemukan Facebook, Lewati Banyak Cobaan, Kini Sah Menikah

Kisah cinta pasangan tuna netra, dipertemukan di Facebook, rela seberangi pulau demi temui tambatan hati hingga kini resmi menikah.

Editor: Elga H Putra
TribunStyle
Ilustrasi pernikahan 

Dari situlah kemudian Julius divonis mengalami kebutaan.

"Saat itu saya masih kecil, jadi merasa biasa saja, seiring berjalannya waktu, saya merasakan tidak seperti orang lain, rasanya beda. Tapi rasa itu seketika hilang saat saya bermain dengan teman-teman. Tapi ketika berdiam diri di rumah, saya merasa sendiri. Tapi Tuhan Yesus selalu menguatkan saya hingga detik ini," ungkap alumnus SLB Negeri 1 Denpasar Yayasan Pendidikan Dria Raba itu.

Baca juga: Ini Kedai Kopi Lintas Zaman di Jakarta yang Pernah Disambangi Jokowi

Julius pandai bermain musik, ia memiliki bakat anugerah dari Tuhan yang terus ia asah hingga sekarang.

Julius mendapat pemasukan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dari hasil bermain musik di sebuah restoran di Denpasar.

Selain itu, lantaran memiliki suara yang enak didengar, Julius mendapat kesempatan setelah Pemerintah Kota Denpasar membuka lowongan pekerjaan bagi kaum disabilitas.

Julius direkomendasikan hingga lolos terpilih menjadi seorang broadcaster di RPKD.

Sementara itu, pasangan Julius, Mersiana sama-sama tuna netra.

Akan tetapi Mersiana masih bisa mendapatkan sedikit pengelihatan atau low vision.

"Saya lahir normal, namun usia 2 bulan seperti ada keanehan, setelah usia 5 tahun diperiksa dan didiagnosa mengalami katarak. Ya saya jalani saja kehidupan saya sebaik mungkin," ucap perempuan kelahiran 17 Maret 1993 itu.

Sementara Mersiana sebenarnya berasal dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Namun, sejak tujuh tahun lalu dia memutuskan hijrah ke Bandung untuk bekerja sebagai tukang pijat.

"Saya siap mengurus rumah tangga, Puji Tuhan saya bisa masak, bisa mencuci dan urusan rumah tangga lainnya, sebab di sekolah sejak SD hingga SMA saya sekolah di asrama, diajarkan memasak hingga mencuci, dan sekarang seperti menikmati hasilnya, siap berumah tangga," kata Mersi.

Sementara itu, Julius mengaku yang pertama dipersiapkan untuk mempersunting Mersi adalah mental, terlebih jika Tuhan segera menganugerahi mereka momongan.

"Dalam menghadapi rumah tangga, yang dipersiapkan pertama adalah mental, kenapa demikian karena ruang gerak kami terbatas, kami harus mempersiakan mental, agar kelak kalau Tuhan menganugerahkan keturunan, kami bisa melindungi dan memberikan anak kami bekal akal dan pendidikan," beber dia.

Baca juga: Bayi Dicekoki Miras oleh Pamannya, Penyebabnya Hanya Masalah Sepele

Tak Dihadiri Orangtua

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved