Dentuman Misterius di Tengah Laut Bali, BMKG Sebut Bukan Gempa, LAPAN Duga dari Meteor Atau Asteroi
Suara misterius tersebut terdengar begitu keras dan membuat warga ketakutan sekaligus bertanya-tanya darimana asal suara itu.
Bahkan ada yang menduga suara itu berasal dari proyek Bendungan Tamblang. Mengingat pihak pekerja kerap melakukan blasting tanah menggunakan bahan peledak.
Dikonfirmasi terkait dugaan itu, Satker Bendungan BWS Bali Penida, I Gusti Putu Wandira mengatakan, blasting tanah dengan menggunakan bahan peledak memang sering dilakukan oleh pihaknya.
Namun suara ledakan semestinya tidak sampai terdengar hingga di wilayah Kota bahkan di Kecamatan Sukasada.
"Peledakan memang ada, tapi di dalam terowongan. Tidak mungkin bisa sampai terdengar di kota. Jarak antara proyek dengan kota kan cukup jauh, sekitar 20 kilometer."
"Kalau kami melakukan peledakan selalu memberikan aba-aba berupa suara sirine dan hitung mundur," terangnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Made Rentin mengatakan, sejumlah warga di Buleleng memang mendengar suara dentuman yang cukup keras.
Setelah ditelusuri, penelusuran seluruh wilayah nihil ledakan di daratan. "Masih ditelusuri kemungkinan di laut," kata dia.
Hingga saat ini, petugas terkait masih mencari info dari mana dentuman tersebut. Info sementara, PLTGU Pemaron, pembangkit listrik Sambangan dan Bendungan Tamblang saat ini masih aman atau tak ada ledakan.
Sementara itu, Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya anomali sinyal seismik yang tercacat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA atau 9.27 WIB. Rekaman seismik ini memiliki durasi sekitar 20 detik.
"Melihat anatomi seismogramnya tampak bahwa sinyal seismik tersebut bukanlah merupakan sinyal gempa bumi tektonik," kata Daryono.
Daryono menjelaskan, jika sinyal seismik tersebut kita coba tentukan magnitudonya menggunakan formulasi penentuan mangnitudo gelombang gempa, akan dihasilkan kekuatan 1,1 magnitudo lokal. Namun sebagai tambahan informasi, sejak pukul 08.00 hingga 12.00 WITA tidak ada aktivitas gempa di wilayah Bali.
"Sehingga dipastikan anomali gelombang seismik tersebut bukan aktivitas gempa tektonik," imbuh Daryono.
Beberapa warga di Kintamani dan Besakih dilaporkan ada yang melihat semacam benda langit mirip meteor yang melintas ke arah barat daya.
Warga Buleleng yang sedang upacara adat juga mengaku melihat benda melintas di langit. Ada juga warga nelayan di pantai Buleleng menjadi saksi mata fenomena yang sama.
"Terkait bunyi dentuman yang terdengar di wilayah Buleleng, BMKG belum dapat mengkonfirmasi penyebabn sesungguhnya," kata dia.