Kenapa Penyuntikan Covid-19 Harus Dilakukan 2 Kali dengan Jarak 14 Hari?
Mengapa penyuntikan vaksin Covid-19 harus dilakukan 2 kali? Simak penjelasannya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Joko Widodo telah menerima suntikkan vaksin Covid-19 dosis kedua Rabu, (27/1/2021) pagi.
Penyuntikkan vaksin Covid-19 dosis kedua ini dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta.
Sebelumnya, Jokowi telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada 13 Januari 2021 lalu, bersama sejumlah perwakilan pejabat dan tokoh masyarakat.
Vaksin yang diterima Jokowi adalah vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac.
Vaksin ini membutuhkan dua kali penyuntikkan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari.
Lantas mengapa penyuntikkan vaksin Covid-19 perlu dilakukan 2 kali dengan jarak 14 hari?
• Beda Penampilan Jokowi saat Vaksinasi Covid-19 Tahap I dan II, Kali Ini Hanya Pakai Kaus Dalam?
Melansir tayangan live Presiden Jokowi Diusntik Vaksin Covis-19 Tahap Kedua di YouTube Tribunnews, dr. Reisa Brotoasmoro memberikan penjelasan.
Reisa Brotoasmoro mengungkapkan, penyuntikan vaksin Covid-19 dosis pertama bertujuan untuk mengenalkan vaksin agar tubuh kita melakukan penyesuaian.
"Vaksinasi pertama bertujuan untuk mengenalkan vaksin dan kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh kita," ungkap Reisa.
• Sempat Gemetar saat Suntik Vaksin Covid-19 Tahap Pertama ke Jokowi, Dokter: Sekarang Lebih Tenang
• Reaksi Tubuh Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Cara Mengatasi Reaksi Ringan Hingga Berat
• Gaya Pakaian Jokowi saat Disuntik Vaksin Covid-19, Gunakan Jaket Merah: Setelah 2 Jam, Pegal-pegal
Hal itu bermaksud untuk memicu kekebalan tubuh terhadap benda asing yang masuk.
Kemudian dosis kedua akan kembali disuntikkan setelah 14 hari penyuntikkan pertama.
"Dosis pertama untuk memicu kekebalan tubuh awal, dilanjutkan suntikkan kedua dengan jarak 14 hari," terang Reisa.
Bukan tanpa tujuan vaksinansi Covid-19 dilakukan 2 kali.
Reisa mengatakan tujuan penyuntikkan vaksin Covid-19 dosis kedua yakni untuk menguatkan respon imun dalam tubuh kita.
"Tujuannya untuk menguatkan respon imun yang telah terbentuk sebelumnya."
"Dua dosis suntikkan ini akan memicu respon antibodi yang lebih optimal dan lebih efektif di masa yang akan datang," terang Reisa Brotoasmoro.
Reisa juga mengungkapkan, bahwa tubuh yang telah disuntik vaksin Covid-19 antibodinya baru akan optimal setelah 14-28 hari setelah penyuntikkan kedua dilakukan.
"Perlu diingat, antibodi ini baru akan optimal 14 - 28 hari setelah suntikkan kedua dilakukan," kata Reisa.
SIMAK VIDEONYA DI MENIT 1.28:
Ragam Reaksi Setelah Disuntik Vaksin Covid-19
Jokowi Pegal-pegal
Presiden Jokowi mengaku tidak menerima masalh saat disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.
"Jadi setelah suntikan vaksin yang pertama, 13 Januari lalu. Sekarang, hari ini saya mendapatkan suntikan vaksin kedua," kata Jokowi.
Jokowi bahkan mengaku tidak merasa sakit saat proses penyuntikkan vaksin dilakukan.
Namun ia mengaku sempat mengalami pegal-pegal 2 jam setelah penyuntikkan.
"Sama seperti yang dilakukan dua minggu lagu, tidak terasa (sakit), setelah dua jam hanya pegal-pegal," kata Presiden, dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (27/1/2021).
Presiden mengaku tidak mengalami gejala apapun dan masih tetap beraktivitas seperti biasanya.
• Sempat Ogah Pergi saat Diusir, Wanita Mesum di Halte Bus Berlagak Cuek saat Diteriaki Warga
Menkes Nafsu Makan Bertambah
Menteri Kesehatan ( Menkes) Budi Gunadi Sadikin menerima suntik vaksin Covid-19 dosis kedua di Istana Merdeka, Rabu (27/1/2021) pagi.
Usai disuntik, Budi menyampaikan kesan dan pesannya kepada masyarakat dan tenaga kesehatan.
Sama halnya dengan penyuntikan perdana, Budi mengaku, penyuntikan vaksin dosis kedua ini tidak terasa sakit.
Bahkan, dia sempat merasa ingin makan banyak usai menerima suntikan vaksin Covid-19 perdana pada 13 Januari 2021.
"(Yang sekarang) sama, tidak terasa sakit. Sama seperti yang pertama. Dan Alhamdulillah sehat," ujar Budi dipantau dari siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Rabu pagi.
"Rasanya jadi pengin makan banyak. Tetapi tidak ada (keluhan) yang serius," kata dia.
Raffi Ahmad Alami Ngantuk dan Pegal-pegal
Raffi Ahmad juga ikut dalam penyuntikkan vaksin Covid-19 dosis kedua di Istana Merdeka, Rabu (27/1/2021).
Ia mengaku saat disuntik hanya terasa seperti digigit semut, dan tidak ada rasa sakit yang berarti.
"Sama seperti pertama kali vaksin, kayak digigit semut aja sih," kata Raffi Ahmad.
Raffi Ahmad mengungkapkan, setelah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama 13 Januari lalu tak ada efek samping apa pun yang ia rasakan.
Ia mengaku hanya merasa ngantuk dan pegal-pegal setelah disuntik vaksin Covid-19 Sinovac.
"Saya sih ngerasanya cuma ngantuk dikit sama pegel aja, enggak ada yang gimana-gimana," ungkap Raffi Ahmad.