Di Atas Becak di Bawah Hujan Deras, Puput Lawan Rasa Takut Bantu Lahiran Anak Ketiga Ibu 18 Tahun
Di atas becak di bawah hujan deras, Puput memberanikan dirinya membantu lahiran ibu muda berusia 18 tahun, Dinda.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Elga H Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Di atas becak di bawah hujan deras, Puput memberanikan dirinya membantu lahiran ibu muda berusia 18 tahun, Dinda.
Dinda menikah di usia yang masih sangat muda, 13 tahun, kini telah memiliki 3 anak.
Anak yang dilahirkannya di atas becak adalah anak ketiga Dinda.
Saat sedang mencuci pakaian pada 25 Januari 2021, Dinda dengan perutnya yang sudah buncit merasakan sakit perut.
Warga Kelurahan 7 Ulu Pelembang ini bergegas meminta bantuan keluarganya, Puput dibawa ke bidan.
• Nikahi Aurel Sebelum Ramadhan, Atta Halilintar Siapkan Rumah dengan 10 Kamar: Kan Mau Punya 15 Anak
Bergegas, Puput membantu Dinda yang sudah mengeluarkan darah pertanda tak lama lagi lahiran.
Sebelum dibawa ke bidan, Dinda sempat menunggu Puput berkordinasi dengan RT setempat.
"Saya koordinasi dengan buk RT dan dikorodinasikan ke Kader Posyandu yaitu Neliyani," katanya Puput dikutip TribunJakarta.com dari TribumSumsel.
Hingga akhirnya diputuskan Dinda dibawa ke Klinik dr Vita Altamira.
Follow juga:
Puput menaiki becak sebagai transportasinya menuju ke klinik.
"Dapat becak saya dan Dinda menuju klinik. Namun di perjalanan kepada bayinya sudah keluar," sambung Puput.
Puput merasa dag-dig-dug melihat kepada bayi kerabatnya sudah berada di luar.
Ditambah saat itu, keadaan sedang hujan deras.

Melawan rasa takutnya, Puput sigap membantu proses lahiran Dinda di atas becak.
"Posisi Dinda di atas becak saya di bawah, alhamdulilah anaknya bisa lahir selamat," ucap syukur Puput.
Puput meminta bantuan tetangga sekitar untuk meminta selimut sang bayi.
Sebab posisi hujan dan bayi Dinda kedinginan.
Lanjut, Puput membawa Dinda dan anak ketiganya menuju ke klinik..
"Setelah lahir kami lanjutkan ke klinik. Dalam kondisi tali pusat bayi belum dipotong. Sesampainya di Klinik disambut para bidan yang ada di klinik tersebut," katanya.
• Jessica Iskandar Dihadiahi Buket Bunga di Ultah ke-33, Eks Ricard Kyle: Kamu Buat Semuanya Mungkin
Kondisi Dinda dan bayinya diperiksa dan bersyukur semua dalam keadaan baik.
Sehabis lahiran, Dinda dan bayinya diperbolehkan pulang malam harinya.
"Hasilnya bagus, anak sehat dan Dindanya pun tak perlu dijahit. Abis lahiran diperiksa dan sehat-sehat semua malamnya pulang. Bayinya juga anteng nggak rewel," katanya.
Puput mengaku baru pertama kali membantu proses lahiran.
• Paula Verhoeven Panik saat Kiano Swab Tes, Orang di Kantor Baim Wong Heboh Pak Slamet Kena Covid-19
Meski begitu, Puput mengaku tahu sedikit banyaknya dari media sosial.
"Sebelumnya saya juga sempat lihat-lihat di instagram gimana proses melahirkan. Saya juga sudah punya anak, sedikit banyak ada tahu," katanya.
Resiko kehamilan usia dini
Dilansir dari TribunSumsel, Dinda sudah menikah di usia 13 tahun.
Ia telah memiliki tiga anak, yang pertama berusia 3 tahun. Kedua, 1,5 tahun dan yang terakhir baru lahir.
Saat diwawancarai, Dinda mengaku tak mengetahui soal resiko hamil di usia dini.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, kehamilan yang terjadi pada usia dini atau di bawah 20 tahun, membawa berbagai dampak buruk.
Tidak hanya untuk kesehatan sang ibu, namun juga untuk kesehatan bayi.
Lalu, apa saja risiko kehamilan di usia muda?
Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), ada tujuh risiko kehamilan di usia dini, yaitu:
Keguguran
Belum matangnya organ reproduksi remaja perempuan dapat meningkatkan risiko keguguran.
Hal ini juga dapat dipegaruhi oleh kondisi psikis dan mental dari calon ibu.
Risiko terkena penyakit kelamin lebih tinggi
Remaja perempuan yang melakukan hubungan seksual di bawah usia 20 tahun, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker serviks dan penyakit kelamin, seperti sifilis.
Melahirkan secara prematur
Tingkat risiko melahirkan secara prematur lebih tinggi terjadi pada remaja perempuan dengan usia di bawah 20 tahun.
Alasannya karena rahim belum begitu siap untuk mengalami proses kehamilan.
Bayi berisiko mengalami kelainan
Jika janin tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup, hal ini akan meningkatkan risiko bayi mengalami kelainan.
Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh kondisi mental serta psikis dari calon ibu.
Depresi
Remaja perempuan dengan usia di bawah 20 tahun belum begitu siap untuk mengalami proses kehamilan dan persalinan.
Selain itu, karena faktor hormonal dan faktor lingkungan juga bisa meningkatkan risiko remaja perempuan lebih rentan mengalami depresi.
Pengetahuan yang masih minim
Ketika hamil, sang ibu harus memiliki pengetahuan yang cukup dan memadai tentang asupan nutrisi, melakukan konseling serta pemeriksaan kehamilan dan lain sebaginya.
Kematian pada ibu dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi
Organ reproduksi pada remaja perempuan, seperti rahim dan organ panggul belum cukup kuat untuk membawa janin.
Hal ini bisa mengakibatkan permasalahan yang cukup serius pada proses kehamilan serta persalinan.
Akibat yang paling fatal adalah sang ibu dan janin mengalami kematian.
Disarankan untuk menghindari kehamilan di usia dini karena meningkatkan risiko penyakit kronis hingga kematian.
Bagi pasangan yang menikah muda, disarankan untuk menunda kehamilan hingga usia calon ibu mencukupi dan organ reproduksinya siap.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resiko Tinggi Kehamilan di Usia Muda"
dan TribunSumsel dengan judul "Kisah Dinda Lahirkan Anak ke-3 di Becak Saat Hujan Deras, Bayi Kedinginan Pinjam Selimut Warga"