Sempat Kritik Keras Ahok, Kini Gubernur Anies Gunakan Dana KLB untuk Bangun JPO di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal mendedikasikan revitalisasi jembatan penyeberangan orang (JPO) Karet Sudirman

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Jembatan penyeberang orang (JPO) di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, atapnya dibuka, Jumat (8/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal mendedikasikan revitalisasi jembatan penyeberangan orang (JPO) Karet Sudirman untuk para tenaga kesehatan yang gugur selama masa pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyebut, proyek tersebut bakal dijalankan menggunakan dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

Adapun KLB merupakan dana yang dibebankan Pemprov DKI kepada pengembang atau pihak swasta ketika membangun gedung namun melampaui lantai yang ditetapkan.

Dengan kata lain, KLB ini merupakan dana yang berasal dari denda yang diperoleh Pemprov DKI.

"(Revitalisasi JPO) pakai dana KLB," ucap Hari saat dikonfirmasi, Jumat (29/1/2021).

Dana KLB ini sebetulnya mulai populer digunakan di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok saat membangun Simpang Susun Semanggi.

Anies sendiri sempat mengkritik penggunaan dana KLB di era Ahok pada 2018 lalu dan menyebut pembangunan di Jakarta seharusnya menggunakan APBD, bukan dana dari pihak swasta.

Namun, setelah setelah menjabat sebagai orang nomor satu di DKI, Anies justru kerap menggunakan dana KLB untuk sejumlah pembangunan infrastruktur.

Seperti revitalisasi JPO yang sebelumnya dilakukan Anies di kawasan Gelora Bung Karno (GBK).

Hari pun memastikan, seluruh biaya revitalisasi JPO Karet Sudirman ini berasal dari dana KLB.

Artinya, tidak ada anggaran sepeserpun yang digunakan Pemprov DKI dari APBD DKI 2021.

"Enggak ada, ini (pembangunan JPO) non APBD," ujarnya menegaskan.

Anak buah Anies ini menerangkan, JPO tersebut memang sengaja direvitalisasi guna memperkokoh struktur bangunannya.

"Ini JPO lama yang memang strukturnya sudah perlu diperbaiki," kata dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved