Suasana Akrab Kapolri Jenderal Listyo Temui Muhammadiyah-NU, Terselip Canda Saat Silaturahmi

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menemui dua ormas keagaaman terbesar di Indonesia yakni Muhammadiyah dan NU. Ada canda dalam pertemuan itu.

TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tiba di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, pukul 16.40 WIB, Jumat (29/1/2021). Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menemui dua ormas keagaaman terbesar di Indonesia yakni Muhammadiyah dan NU. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menemui dua ormas keagaaman terbesar di Indonesia yakni Muhammadiyah dan NU.

Kapolri menemui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pada Kamis (28/1/2021).

Kemudian, silaturahmi dilanjutkan dengan menemui Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada Jumat (29/1/2021).

Dalam dua pertemuan itu, terlihat suasana akrab Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dengan pimpinan NU serta Muhammadiyah.

Bahkan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti sempat berseloroh dalam pertemuan dengan Kapolri.

TribunJakarta.com merangkum sejumlah informasi mengenai pertemuan tersebut.

Polri Sudah Dianggap Keluarga

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tiba di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, pukul 16.40 WIB, Jumat (29/1/2021).
 
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tiba di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, pukul 16.40 WIB, Jumat (29/1/2021).   (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyampaikan pihaknya menganggap Polri telah menjadi bagian PP Muhammadiyah. Atas dasar itu, dia pun berseloroh Jenderal Listyo tidak perlu lagi menjadi anggota Muhammadiyah.

Sebab, kata Abdul, seluruh anggota Muhammadiyah diwajibkan untuk membayar iuran sebagai anggota.

"Bahwa Muhammadiyah sudah menganggap Polri sebagai bagian dari keluarga Muhammadiyah dan kami memang menyampaikan Pak Kapolri tidak perlu menjadi anggota Muhammadiyah. Karena kalau menjadi anggota Muhammadiyah harus membayar iuran anggota walaupun beliau pun siap," kata Mu'ti diiringi tawa sejumlah pengurus PP Muhammadiyah.

Menurut Mu'ti, PP Muhammadiyah akan mendukung penuh program-program gagasan Jenderal Listyo Sigit sebagai Kapolri. Dia bilang, salah satu programnya berkaitan dengan moderasi beragama.

"Poinnya, Muhammadiyah mendukung program Pak Kapolri, terutama program yang berkaitan dengan moderasi. Pak Kapolri menyatakan bahwa moderasi itu adalah program yang akan beliau kembangkan," jelasnya.

Tak hanya itu, dia menuturkan pihaknya juga memberikan harapan agar Jenderal Listyo bisa membawa Polri lebih humanis dan merakyat. Sebaliknya, ia mengusulkan adanya tagline Polisi Sahabat Umat.

"Kemudian ada dukungan penuh oleh Kapolri untuk melakukan pendekatan secara lebih Humanis lebih merakyat Kami sepakati mengusulkan tagline baru yaitu polisi sahabat umat," katanya

Kapolri Banyak Terima Masukan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku mendapatkan banyak masukan.

Listyo menuturkan salah satu masukan berkaitan dengan harapan PP Muhammadiyah agar Polri lebih adil, jujur, dan transparan.

"Kami banyak dapat masukan bagaimana Polri ke depan bisa menjadi Polri yang adil, Polri yang jujur, Polri yang siap untuk dikritik dan Polri yang transparan dan itu menjadi target kita untuk bisa memperbaiki dan kemudian mewujudkan hal-hal yang memang diharapkan masyarakat," kata Listyo di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (29/1/2021).

Tak hanya itu, Listyo juga mengaku sempat membicarakan mengenai isu terorisme dengan pengurus PP Muhammadiyah.

Dia mengaku sepakat untuk melakukan pendekatan moderasi beragama terkait isu terorisme.

"Banyak hal yang disampaikan oleh beliau bagaimana menghadapi tantangan kedepan terhadap saudara-saudara kita yang mungkin terpapar dengan ajaran-ajaran tertentu maka pemahaman dengan menggunakan moderasi beragama tentunya akan jauh lebih bermanfaat daripada kita melakukan pendekatan-pendekatan yang bersifat hard," katanya.

Di sisi lain, Eks Kabareskrim itu menuturkan kedatanganya kali ini sebagai bagian dari silahturahmi kepada salah satu organisasi masyarakat muslim terbesar di Indonesia.

Dia bilang, Polri ingin melakukan banyak kerjasama dengan Muhammadiyah.

"Karena memang PP Muhammadiyah sebagai salah satu ormas muslim terbesar yang sudah berdiri sebelum kemerdekaan yaitu tahun 1912 tentunya adalah kewajiban kami dari kepolisian untuk sowan," ungkapnya.

"Selain bersilaturahmi, kami tentunya ingin bersinergi dengan PP Muhammadiyah. Banyak hal banyak kegiatan dan banyak program-program yang harus kami laksanakan ke depan yang tentunya kami akan lebih kuat kalau kami dibantu oleh PP Muhammadiyah," katanya.

Kapolri Listyo Sigit Kunjungi PP Muhammadiyah, Dibuat Kagum: Banyak Muhammadiyah Cabang Kepolisian

Cara Kapolri Listyo Sigit Menyikapi Radikal dan Intoleran: Kami Minta Dibantu Edukasi Masyarakat

Pohon Tumbang Sampai Menutup Jalan di Tebet, Lalu Lintas Dialihkan

Tepuk Tangan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengucapkan kalimat 'Fastabiqul Khoirot' dalam agenda silahturahmi bersama dengan pengurus PP Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2021).

Untuk diketahui, Fastabiqul Khoirot merupakan salah satu ucapan salam yang biasa diucapkan oleh anggota Pemuda Muhammadiyah.

Dalam agama Islam, Fastabiqul Khoirot memiliki arti berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Ucapan tersebut pertama kali disampaikan oleh Jenderal Listyo saat tengah berbincang dengan sejumlah pengurus PP Muhammadiyah. Dalam kesempatan itu, Eks Kabareskrim itu tengah membuka sesi tanya-jawab santai yang disampaikan pengurus.

Usai menyelesaikan sesi pertanyaan itu, Jenderal Listyo pun mengakhiri sesi tersebut dengan ucapan salam penutup ala Pemuda Muhammadiyah. Hal tersebut pun langsung mengundang tawa pengurus sembari memberikan tepuk tangan.

"Sekali lagi pak terima kasih, ada satu catatan yang harus laksanakan ini. Kami tutup dengan fastabiqul khoirot, wabillahitaufiq walhidayah, wassalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh," kata Jenderal Listyo.

Ucapan penutup itu pun disambut hangat oleh Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Dia tak menyangka Jenderal Listyo mengucapkan salam penutup ala Pemuda Muhammadiyah.

"Terima kasih Pak Kapolri yang ini rupanya banyak Muhammadiyah cabang kepolisian," tukasnya.

Pertemuan dengan PBNU

Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo (tengah) dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kiri) di Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2021).
Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo (tengah) dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kiri) di Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2021). (Dok. Divisi Humas Polri)

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, bersilaturahmi ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pada Kamis (28/1/2021) hari ini.

Listyo terlihat di kantor PBNU di Jakarta Pusat sekitar pukul 16.40 WIB.

Ia didampingi oleh Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), Polri Irjen Ferdy Sambo.

Dikutip dari Kompas Petang, Kompas TV, Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, mengatakan Listyo adalah sosok polisi yang profesional dan dekat dengan beberapa tokoh ulama.

"Selama ini yang saya tahu, beliau sangat hormat kepada ulama dan para kyai," kata Said dalam sambutannya setelah acara silaturahmi.

Di antaranya Listyo dekat dengan Kyai Muhtadi dan Kyai Ma'ruf Amin.

Bahkan Listyo sudah kenal dekat sebelum Kyai Ma'ruf Amin menjadi Wakil Presiden.

"Oleh karena itu bagi saya Bapak Sigit ini tidak asing lagi, bahkan bisa dikatakan warga NU cabang Nasrani," imbuh Kepala PBNU ini.

Said juga menuturkan akan memperkuat dan meningkatkan kerjasama antara PBNU dengan Polri.

Agar ke depannya bisa merawat, mengawal, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Intruksi ke Kapolsek dan Kapolda

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengintruksikan seluruh Kapolsek hingga Kapolda di daerah untuk menghormati kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang ada di penjuru negeri.

Listyo menyampaikan, seluruh pimpinan Polri di daerah yang menolak untuk bertemu dengan Kiai NU sama saja tidak menghormatinya.

Alasannya, dia telah dianggap sebagai bagian warga Nahdliyin.

"Terhadap rekan-rekan NU yang ada di wilayah bahkan sampai dengan level cabang. Kalau ada polisi Kapolsek, Kapolres, Kapolda yang tidak mau bertemu dengan kiai NU berarti tidak menghormati saya sebagai warga Nahdliyin," kata Listyo di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2021).

Lebih lanjut, Listyo menilai banyak hal yang bisa dijalin kerjasama antara NU dengan Polri di daerah.

Khususnya terkait pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat bersama organisasi kemasyarakatan.

"Jadi hukumnya wajib untuk mengajak NU untuk bekerjasama. Jadi silakan untuk kemudian berkoordinasi dengan Kapolsek dan Kapolres yang ada di wilayah. Karena saya yakin ada banyak program yang bisa dikerjasamakan berkaitan dengan pemeliharaan Kamtibmas," jelasnya.

Bahkan, Listyo sempat berceloteh jajarannya yang menolak untuk bertemu dengan Kiai NU bisa dilaporkan ke Propam Polri.

"Nanti kalau ada yang tau mau, disini ada Pak Kadiv Propam. Tinggal dilaporkan. Jadi kalau masyarakat senang, malah polisi takut sama Kadiv Propam," tutup Listyo.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolri Listyo: Kapolsek-Kapolda yang Tak Mau Bertemu Dengan Kiai NU Berarti Tidak Menghormati Saya, .

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Silaturahmi Pertama Kapolri Listyo Sigit, Ketua PBNU: Beliau Sangat Hormat pada Ulama, .

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kunjungi PP Muhammadiyah, Kapolri Listyo Sigit Mengaku Diminta Agar Jajarannya Siap Dikritik, .

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Canda Sekum PP Muhammadiyah kepada Kapolri: Tak Perlu Jadi Anggota Pak karena Wajib Bayar Iuran,.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved