Antisipasi Virus Corona di DKI

Wali Kota Jakarta Timur Klaim Tak Alami Kendala Lakukan Tes Deteksi Covid-19

penolakan pemeriksaan deteksi Covid-19 yang terjadi tak dianggap kendala menemukan kasus baru oleh Wali Kota Jakarta Timur

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar saat memberi keterangan di Pasar Bali Mester Jatinegara, Minggu (31/1/2021).  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Kasus penolakan pemeriksaan deteksi Covid-19 yang terjadi tak dianggap kendala menemukan kasus baru oleh Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar.

Meski kasus warga menolak ikut pemeriksaan rapid test antibodi dan tes swab RT-PCR pernah terjadi di Kecamatan Kramat Jati dan Kecamatan Ciracas.

Anwar mengatakan hingga kini tak ada kendala berarti dalam upaya melakukan 3T, yakni testing (tes deteksi Covid-19) yang dilakukan di Puskesmas.

Sudah Terapkan Protokol Kesehatan, Pasar Bali Mester Jatinegara Tetap Sepi Pembeli

Wali Kota Sebut Tingkat Kepatuhan Protokol Kesehatan Warga Jakarta Timur Masih 70 Persen

"Saya kira kendala enggak ada karena kita selalu mengandalkan testing. Testing, tracing (penelusuran riwayat kontak), treatment (penanganan pasien), ya kan," kata Anwar di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (31/1/2021).

Menurutnya kendala utama sekarang justru kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan, di antaranya menggunakan masker dan tidak berkerumun.

Dia menilai tingkat kepatuhan warganya di 10 Kecamatan yang mencapai lebih dari tiga juta penduduk hingga kini baru 70 persen sehingga banyak pelanggaran.

Sementara upaya menemukan kasus baru terkonfirmasi Covid-19 lewat tes yang setiap harinya dilakukan 10 Puskesmas di Jakarta Timur terus berlangsung.

"Semakin kita sering melakukan testing, semakin tinggi karena kita mengetahui kondisi seperti apa. Kalau kita tidak melaksanakan testing, kita nggak tau aman-aman aja," ujarnya.

Anwar menuturkan hingga kini tenaga Puskesmas di 10 Kecamatan Jakarta Timur masih tak henti melalukan tes pemeriksaan deteksi Covid-19.

Bahkan di hari libur pun para tenaga kesehatan di Puskesmas tetap melakukan tes swab terhadap warga guna mencegah penularan Covid-19 meluas.

"Kalau emergency (darurat) dibutuhkan tetap ada (tes swab). Pelayanan di puskemas enggak ada yang tutup, 24 jam, jam berapapun jalan terus, weekend jalan," tuturnya.

TribunJakarta.com mencatat kasus penolakan tes deteksi Covid-19 teranyar terjadi di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati pada Kamis (19/11/2020).

Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Inda Mutiara mengatakan penolakan tersebut membuat target tes terhadap 60 warga RW 01 tidak tercapai setengahnya.

"Targetnya 60 orang, tapi yang diswab akhirnya cuman 24 orang. Warga lain yang dijadwalkan dites menutup pintu rumah," kata Inda saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (19/11/2020).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved