Markas Nahdlatul Ulama di Petamburan Viral di Medsos, Punya Sederet Kegiatan yang Rutin Dilakukan
Ketua Tanfidziah NU Ranting Petamburan, Agus Awaludin, mengatakan pihaknya berencana mengadakan sejumlah kegiatan.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Nantinya, Sekretariat Nahdlatul Ulama Ranting Petamburan ini akan diisi 30 anggota secara struktural.
"Nanti anggotanya ada 30-an lah. Mudah-mudahan kami bisa amanah," ujarnya.
Sejarah Petamburan
Dosen Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI), Lilie Suratminto menjelaskan asal muasal nama wilayah Petamburan yang menjadi salah satu kelurahan di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Menurutnya, nama Petamburan berasal dari kata tambur.
Tambur merupakan alat musik pukul berbentuk bundar atau genderang.
Kegunaan tambur kala itu, lanjut Lilie, sebagai alat musik untuk mengiringi orang Eropa yang meninggal pada masa Hindia Belanda.
"Nama Petamburan itu dari kata tambur. Tempat bermain tambur. Biasanya kalau ada orang meninggal diiringi oleh itu (tambur)," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di TPU Petamburan, Jakarta Pusat pada Senin (30/12/2019).

Pemain musik yang memainkan tambur berasal dari orang-orang Betawi masa itu.
Setiap mengiringi orang meninggal, para pemain biasanya memainkan alat musik terompet dan tambur.
Bagi pelayat yang hadir pun tak bisa sembarang.
"Yang meninggal di sini orang-orang Eropa. Pelayat juga ada kelasnya, yang pertama, kedua, ketiga siapa," ungkapnya.
Kemungkinan lain, Lilie menjelaskan bahwa nama Petamburan berasal dari keberadaan tempat pembuatan tambur untuk militer.
"Orang militer saat itu juga perlu tambur," tambahnya.
Tempat Tinggal Rizieq Shihab