Virus Corona di Indonesia
TPU Bambu Apus Makamkan 40 Jenazah Covid-19 dalam Sehari
Pengawas Pelaksana Pemakaman Khusus Covid-19 TPU Bambu Apus, Muhaemin mengatakan selama 11 hari lahan dibuka sudah 454 jenazah Covid-19 dimakamkan
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Pemprov DKI Jakarta resmi menggunakan lahan khusus jenazah pasien Covid-19 di TPU Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur pada Kamis (21/1/2021).
Pengawas Pelaksana Pemakaman Khusus Covid-19 TPU Bambu Apus, Muhaemin mengatakan selama 11 hari lahan dibuka sudah 454 jenazah Covid-19 dimakamkan.
"Rata-rata jenazah Covid-19 yang dimakamkan 40 per hari. Sampai kemarin tanggal 31 sudah 454 jenazah dimakamkan," kata Muhaemin saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (1/2/2021).
Banyaknya jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan membuat Pemprov DKI Jakarta tak hanya menambah penggali makam di TPU Bambu Apus.
Kini ukuran makam yang tadinya 2,5x1,5 meter persegi dipangkas jadi 1,20x 2,2 meter persegi guna mensiasati keterbatasan liang lahad.
Hasil pemangkasan lahan tersebut membuat jumlah liang lahad di lahan khusus jenazah Covid-19 bertambah dari yang tadinya 700 jadi 1.500 liang.
"Jenazah yang masuk ke TPU Bambu Apus ini bukan hanya dari RS di Jakarta namun juga dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cikarang hingga Serang dan Banten," ujarnya.
• Lima Destinasi Wisata Belanja di Kota Bekasi
• Polisi Tangkap Selebgram AK karena Kasus Narkoba
• Kisah Pilu Syaiful, Depresi Tak Punya Pekerjaan hingga Lompat dari JLNT Antasari
Muhaemin menuturkan jenazah tersebut dimakamkan di TPU Bambu Apus karena secara kependudukan tercatat warga Provinsi DKI Jakarta.
Hanya saja saat menjalani perawatan karena Covid-19 pasien dirawat di fasilitas kesehatan luar DKI Jakarta karena berbagai pertimbangan keluarga.
"Untuk penambahan penggali makam dari yang sebelumnya 16 sekarang menjadi 30-35 orang per hari. Penambahan diambil dari PJLP TPU Pondok Ranggon yang sudah terbiasa menangani jenazah Covid-19," tuturnya.