Info Kuliah

20 Prodi Saintek Terketat di SNMPTN 2020, Yuk Atur Strategimu untuk Masuk Kuliah!

Jika peserta dinyatakan lulus SNMPTN, dia tidak diperbolehkan lagi mendaftar UTBK-SBMPTN 2021. 

Editor: Kurniawati Hasjanah
Freepik
Ilustrasi. 20 Prodi Saintek Terketat di SNMPTN 2020. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Siswa yang sudah memiliki akun bisa mulai mempersiapkan diri untuk memilih program studi atau prodi di SNMPTN 2021. 

Di SNMPTN tahun ini, ketentuan yang diberikan sedikit berbeda. Karenanya, siswa perlu memperhatikan apa yang boleh dan tidak boleh di seleksi jalur ini.  

Melansir laman resmi jika peserta bisa memilih jurusan Sains dan Teknologi (Saintek) atau Sosial Humaniora (Soshum) di universitas favorit. 

Peserta diimbau untuk berhati-hati dalam memilih prodi di SNMPTN tahun ini. Jika peserta dinyatakan lulus SNMPTN, dia tidak diperbolehkan lagi mendaftar UTBK-SBMPTN 2021. 

Selain tidak bisa mengikuti UTBK, siswa yang lulus SNMPTN 2021 juga tidak bisa mendaftar sekolah kedinasan seperti STAN. 

"Karena kedinasan sudah meminta data dari LTMPT, dan di dalam sistem juga tidak memungkinkan mereka (peserta SNMPTN) yang sudah diterima mengikuti tes lagi, tentu berakibat tidak ada nilai UTBK yang bisa dikirimkan untuk yang bersangkutan ke sekolah kedinasan," terang Prof. Nasih, Ketua LTMPT, pada peluncuran SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2021, Senin (4/1) lalu. 

Prodi saintek terketat SNMPTN 2020

Sebagai pertimbangan dalam memilih jurusan kuliah, siswa bisa menggunakan data jurusan terketat di SNMPTN tahun lalu. 

Merangkum data dari LTMPT, berikut daftar prodi dengan keketatan tertinggi di SNMPTN 2020:

1. Teknik informatika Universitas Padjadjaran: 1,2 persen.
2. Farmasi Universitas Diponegoro: 1,26 persen.
3. Farmasi Universitas Sebelas Maret: 1,38 persen.
4. Farmasi Universitas Syiah Kuala: 1,61 persen.
5. Kedokteran gigi Universitas Diponegoro: 1,73 persen.
6. Teknik informatika Universitas Hasanuddin: 1,80 persen.
7. Teknik informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: 1,85 persen.
8. Farmasi Universitas Padjadajaran: 1,88 persen.
9. Teknik informatika Universitas Negeri Malang: 1,88 persen.
10. Farmasi Universitas Jenderal Soedirman: 1,89 persen.

11. Sistem dan Teknologi Informasi Universitas Negeri Jakarta: 1,90 persen.
12. Ilmu Aktuaria Universitas Gadjah Mada: 1,93 persen.
13. Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta: 1,96 persen.
14. Gizi UPN Veteran Jakarta: 2,03 persen.
15. Farmasi Universitas Lampung: 2,14 persen.
16. Gizi Universitas Diponegoro: 2,15 persen.
17. Farmasi Universitas Hasanuddin: 2,17 persen.
18. Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman: 2,18 persen.
19. Psikologi Universitas Padjadajaran: 2,20 persen.
20. Ilmu Gizi Universitas Jenderal Soedirman: 2,23 persen.

Jadwal SNMPTN 2021

  • Peluncuran sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2021: 4 Januari 2021
  • Registrasi akun LTMPT: 4 Januari-1 Februari 2021.
  • Penetapan siswa yang memenuhi syarat oleh sekolah: 4 Januari-8 Februari 2021.
  • Pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS): 11 Januari 2021-8 Februari 2021.
  • Pendaftaran SNMPTN: 15-24 Februari 2021.
  • Pengumuman hasil SNMPTN: 22 Maret 2021.
  • Pendaftaran ulang peserta yang lulus SNMPTN: Lihat di laman PTN penerima.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul:Inilah 20 prodi saintek terketat di SNMPTN 2020, jangan salah pilih

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved