AHY Disebut Cengeng dan Tak Punya Etika Soal Kudeta Demokrat, Marzuki Alie Langsung Hubungi SBY

Marzuki Alie menanggapi sikap AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, pemimpin tak boleh cengeng dan harus bisa mengkonsolidasikan kekuatan timnya.

Editor: Wahyu Septiana
Surya/Mujib Anwar
Marzuki Alie (kiri). Nama mantan Ketua DPR RI sekaligus Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie terseret dalam isu kudeta Partai Demokrat. Marzuki Alie menanggapi sikap AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, pemimpin tak boleh cengeng dan harus bisa mengkonsolidasikan kekuatan timnya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Politisi senior Partai Demokrat, Marzuki Alie buka suara menanggapi isu terkait rencana kudeta

Marzuki Alie turut menanggapi sikap yang dikeluarkan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Menurut Marzukie Alie, pemimpin tak boleh cengeng dan harus bisa mengkonsolidasikan kekuatan di bawahnya.

Isu terkait rencana kudeta Partai Demokrat semakin memanas.

Sejumlah nama disebut-sebut terlibat dalam rencana tersebut.

Rumah Tangga Bermasalah, Rachel Vennya Gugat Cerai Niko Al Hakim setelah Anniversary Pernikahan ke-4

Ramalan Zodiak Keuangan Rabu 3 Februari 2021, Ada yang Cuan Meningkat Hari Ini, Siapa?

Satu di antaranya adalah Marzuki Alie yang merupakan politikus senior Demokrat.

Mendengar namanya disebut sebagai satu diantara sosok yang merencakan kudeta terhadap Demokrat, Marzuki Alie pun buka suara.

Ia menilai, seharusnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat tak menjadi pemimpin yang cengeng.

Mantan Ketua DPR RI periode 2009-2014 Marzuki Alie meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (16/11/2020). Marzuki Alie diperiksa KPK terkait perkara suap mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi dan ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Hiendra Soenjoto. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Ketua DPR RI periode 2009-2014 Marzuki Alie meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (16/11/2020). Marzuki Alie diperiksa KPK terkait perkara suap mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi dan ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Hiendra Soenjoto. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Menurutnya, seorang pemimpin harus bisa mengkonsolidasikan kekuatan di bawahnya.

"Seorang pemimpin harus mampu mengkonsolidasikan kekuatan di bawahnya."

"Tidak usah cengeng, mau surati Pak Jokowi, jangan cengeng lah," ujar mantan Ketua DPR RI ini, Selasa (2/2/2021), dilansir Tribunnews.

"Artinya, pimpin secara profesional, tegaskan aturan partai, mekanisme partai diikuti," imbuh dia.

Tak hanya itu, Marzuki juga menilai AHY tak memiliki etika karena mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait masalah partai.

Karena itu, ia meminta agar AHY bisa bersikap lebih bijaksana dalam memimpin Demokrat.

Aksi TNI Gadungan Mengaku Paspampres hingga Selfie Bawa Airsoft Gun, Bawa Kabur Motor Berujung Dibui

"Beliau orang muda, bagus. Tapi mulai lebih bijak lagi, apalagi bicara di ruang publik."

"Boleh dia ngomong, tapi tidak boleh nyebut nama presiden, klarifikasi ke presiden, etikanya tidak ada," tutur Marzuki.

"Bagaimana kalau SBY dulu diperlakukan seperti itu, tidak enak juga."

"Pasti tidak mungkinlah Pak Jokowi menanggapi itu, kan tidak pas juga."

"Kalau ada orang, si A, si B, tunjuk aja hidungnya, dan dia harus menyampaikannya, jangan orang-orang sekitarnya nuduh-nuduh," pungkas dia.

Langsung Hubungi SBY

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan kepada rakyat Indonesia dalam peringatan HUT Ke-75 RI.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan kepada rakyat Indonesia dalam peringatan HUT Ke-75 RI. (Istimewa)

Mendengar namanya disebut terlibat rencana kudeta terhadap Partai Demokrat, Marzuki Alie pun langsung menghubungi Ketua Majelis Tinggi Demokrat, SBY.

Mengutip Tribunnews, Marzuki menghubungi SBY via WhatsApp.

Dalam pesannya, Marzuki meminta agar tuduhan yang ditujukan padanya dibuktikan.

"Saya sudah WA (WhatsApp) ke Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), saya minta tolong dibuktikan."

"Kalau tidak bisa buktikan, saya minta dia disanksi sesuai AD/ART partai," kata Marzuki, Selasa (2/2/2021).

Ia menganggap tuduhan yang ditujukan padanya tak memiliki dasar dan bukti.

Marzuki bahkan memberikan ancaman jika tuduhan padanya sama sekali tak terbukti.

4 Faksi Ingin Gulingkan AHY dari Ketum Demokrat Pernah Antar SBY Jadi Presiden

Ia meminta agar AHY mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Demokrat.

Tak hanya AHY, Marzuki juga meminta Syaief Hasan mundur jika tuduhan padanya tidak terbukti.

Pasalnya, menurut Marzuki, Syaief sering memfitnah dirinya sejak dulu dalam berbagai rapat internal Demokrat.

"Kalau dia bisa buktikan, ayo buktikan. Tapi kalau tidak bisa buktikan, awas loh."

"Kalau AHY nuduh saya tidak bisa buktikan, dia mundur dari Ketua Umum, kalau dia nyebut nama saya," ujarnya.

"Pak Syaief Hasan itu nyebut nama saya, buktikan, kalau saya tidak terlibat, mundur dia dari Demokrat," tambah dia.

Dikutip dari Kompas.com, nama Marzuki Alie disebut politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik.

Selain Marzuki, Rachland menyebut tiga nama lainnya, yakni Jhoni Allen Marbun, Nazaruddin, dan Darmizal.

Tekan Penyebaran Covid-19, Arab Saudi Larang Warga dari 20 Negara Masuk, Termasuk Indonesia

"Marzuki Alie, Jhoni Allen, Nazaruddin, dan Darmizal," ungkap Rachland lewat pesan singkat, Selasa.

Sementara itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, juga menyebut nama lainnya yang diduga terlibat, yakni Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.

"Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," beber Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin (1/2/2021).

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konferensi pers di Taman Politik DPP Demokrat, Senin (1/2/2021)
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konferensi pers di Taman Politik DPP Demokrat, Senin (1/2/2021) (YouTube/Agus Harimurti Yudhoyono)

Adanya rencana kudeta terhadap Demokrat ini pertama kali diungkap AHY dalam konferensi pers di Taman Politik, Wisma Proklamasi DPP Demokrat, Senin.

Dalam kesempatan tersebut, AHY mengatakan ada lima sosok yang terlibat dalam gerakan kudeta Demokrat.

Mereka adalah satu kader aktif, satu kader yang sudah enam tahun tak aktif, satu mantan kader yang diberhentikan karena kasus korupsi, satu kader yang telah keluar tiga tahun lalu, dan satu nonkader yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Marzuki Alie Sebut AHY Cengeng dan Tak Punya Etika Terkait Tudingan Kudeta Demokrat

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved