Ini Penyebab Terendamnya Sebagian Makam di TPU Semper
Kondisi makam yang terendam banjir ini menyusul hujan deras yang terus-terusan terjadi di musim hujan ini.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Ratusan makam yang berada di Taman Pemakaman Umum (TPU) Semper, Cilincing, Jakarta Utara, masih terendam banjir pada Kamis (4/2/2021).
Kondisi makam yang terendam banjir ini menyusul hujan deras yang terus-terusan terjadi di musim hujan ini.
Kasatpel TPU Semper Nasrun Lubis mengatakan, penyebab terendamnya sebagian makam lantaran lokasi TPU yang diapit dua aliran sungai.
"Jadi yang terendam itu diapit dua aliran air, ada Kali Begok sama Cakung Drain," kata Nasrun saat dikonfirmasi.
Menurutnya, area makam yang terendam banjir berada di dataran yang lebih rendah dari aliran kali Cakung Drain.
Akibatnya, saat musim hujan datang, ratusan makam yang berada di TPU tersebut selalu terendam banjir.
Dengan adanya sebagian makam yang terendam banjir, upaya-upaya tertentu telah dilakukan.
Menurut Nasrun, pihaknya telah berusaha melakukan penanganan sementara dengan menguruk area lahan sekitar makam yang terdampak banjir saat musim hujan.
"Area yang terendam banjir sebagian kita uruk, kebetulan ada tanah (hasil galian) dari MRT yang bisa dimanfaatkan," katanya.
Adapun berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, beberapa titik yang terendam banjir yakni Blok AII dan Blok AA I Unit Islam.
Ketinggian air yang merendam makam mencapai sekira 30-40 sentimeter.
Sejumlah makam bahkan sampai tertutup oleh air yang menggenangi beberapa hari terakhir.
• Bisa Menyerang Anak dan Orang Dewasa, 3 Penyakit Ini Perlu Diwaspadai saat Musim Hujan
• Tujuh Makam Korban Covid-19 Ambles di Tapos Depok, Diduga Karena Faktor Hujan
• Pemerintah Siapkan Solusi Tenaga Honorer yang Tak Bisa Ikut Seleksi CPNS 2021 Karena Usia
Tak hanya petak-petak makam, beberapa titik jalan di area TPU juga tergenang.
Kondisi banjir yang merendam makam membuat para pekerja di sana terlihat tak beraktivitas sejenak.
Tak sedikit pula peziarah yang mesti balik kanan lantaran makam keluarga mereka sudah tertutup air.
