Virus Corona di Indonesia

Penyuntikan Vaksin Covid-19 untuk Lansia Dimulai Hari Ini

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin coronaVac untuk kelompok lanjut usia (lansia)

Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Tenaga kesehatan menjalani vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Bungsu, Jalan Veteran, Kota Bandung, Senin (18/1/2021). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di pos layanan ini dari 14, 15, dan 18 Januari 2021 berjalan lancar, sudah diikuti lebih dari 70 tenaga kesehatan di lingkungan RSU Bungsu dan beberapa tenaga kesehatan dari sejumlah rumah sakit di Kota Bandung. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin coronaVac untuk kelompok lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun.

Persetujuan ini dikeluarkan oleh BPOM lewat surat perihal pengeluaran izin perubahan penggunaan vaksin buatan Sinovac Biotech Ltd itu karena kondisi emergency pandemi Corona di tanah air.

Dalam surat yang ditujukan kepada PT Bio Farma itu ada dua hal yang disetujui oleh BPOM.

Pertama, penambahan indikasi penggunaan vaksin Sinovac untuk lansia di atas usia 60 tahun.

Kedua, penambahan alternatif interval penyuntikan dewasa 0 dan 28 hari, terutama untuk usia 18-59 tahun.

Penerbitan Emergency Use Authorization (EUA) atau persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat untuk vaksin Covid-19 itu dilakukan setelah BPOM meninjau uji klinik terhadap lansia di Brasil dan uji klinik fase I-II di China.

Menurut Kepala BPOM, Penny Lukito, dari hasil uji klinis di dua negara itu, hasilnya diketahui bahwa vaksin Sinovac dinilai aman untuk lansia.

"Uji klinik fase 1 dan 2 di China yang melibatkan subjek lansia sebanyak 400 orang (lansia) menunjukkan vaksin coronaVac yang diberikan dengan 2 dosis vaksin dengan jarak antardosis 28 hari menunjukkan hasil imunogenisitas yang baik," kata Penny dalam jumpa pers virtual, Minggu (7/2/2021).

"Peningkatan kadar antibodi yang baik dengan seroconversion setelah 28 hari pemberian dosis kedua adalah 97,96%. Jadi setelah 28 hari pemberian dosis kedua, itter antibodi masih tinggi di 97,96% subjek yang mengikuti uji klinik," tegas dia.

Selain itu dari sisi keamanan juga dapat ditoleransi dengan baik. Kemudian tidak adanya efek samping sistem dan serius, sampai derajat ketiga, yang dilaporkan disebabkan karena pemberian vaksin.

BPOM juga menggunakan data interim uji klinis III di Brasil. Hasilnya pun tergolong baik.

"Uji klinik fase III di Brasil dengan melibatkan subjek lansia 600 orang telah diperoleh bahwa pemberian vaksin ini pada kelompok usia 60 tahun adalah vaksin aman. Dan tidak ada efek samping serius derajat ketiga yang dilaporkan," kata Penny.

Selain hasil uji klinis, alasan BPOM menerbitkan izin darurat penggunaan coronaVac untuk lansia karena kelompok ini menyumbang angka kematian tinggi akibat Covid-19.

"Kita juga mengingat bahwa angka kematian akibat Covid-19 ini menunjukkan data statistik bahwa kelompok usia lanjut atau lansia menduduki porsi yang cukup tinggi, relatif lebih tinggi, yaitu sekitar 47,3% berdasarkan data terakhir di KCPPEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)," ujar Penny.

Oleh karena itu, menjadi keharusan bagi pemerintah untuk menetapkan pemberian vaksin yang tersedia pada kelompok lansia.

Sebab, kelompok lansia dimasukkan dalam daftar prioritas.

"BPOM selama ini terus memonitor, memastikan segera mendapat data hasil uji klinik pada lansia yang pada fase ketiga dilaksanakan di Brasil, dan fase 1 dan 2 yang sudah dilakukan di China untuk mendapat data terakhir yang lebih lengkap," ungkap Penny.

Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyambut baik persetujuan darurat BPOM untuk penggunaan coronaVac bagi kelompok lanjut usia.

Ia mengatakan, izin ini untuk membantu pemerintah untuk menekan tingkat kematian corona lansia. Sebab, saat ini hampir 50 persen kematian corona terjadi di pasien lansia.

"Jadi mereka yang terekspos terhadap vaksinnya sering dan orang-orang yang berisiko fatalnya tinggi.

"Jadi dari orang Indonesia yang terkena Covid-19 sekarang ada 1 jutaan lebih itu, hanya 10 persen yang lansia. Tapi, dari populasi yang meninggal [akibat corona], 50 persennya lansia. Itu menunjukkan bahwa lansia ini risikonya lebih tinggi dibanding kita yang usianya masih di bawah," ujar Budi.

Budi mengatakan, dengan keluarnya izin darurat dari BPOM ini, maka Pemerintah bisa segera melakukan vaksinasi terhadap para lansia.

"Sehingga dengan itu, Kemenkes bisa segera lakukan vaksinasi bagi orang-orang yang usianya di atas 60 tahun," tutur Budi.

Untuk mempercepat vaksinasi bagi lansia, Budi memerintahkan jajaran Kemenkes menerapkan vaksinasi lansia per Senin (8/2/2021) hari ini.

Tenaga kesehatan sebagai kelompok pertama yang divaksinasi akan mulai menyasar 11.600 nakes lansia.

"Kita akan mulai insyaallah besok jam 9 pagi penyuntikan bagi orang-orang berusia di atas 60 tahun," ujarnya.

"Kita sudah komunikasikan dengan teman-teman jajaran Kemenkes di lapangan agar mulai besok, Senin, jam 09.00 vaksinasi untuk orang di atas 60 tahun bisa kita mulai. Dengan prioritas pertama, nakes di atas usia itu. Jadi mereka yang terekspos terhadap dan orang-orang yang berisiko fatalnya tinggi."

"Saya juga diinformasi, nakes yang di atas 60 tahun ada 11.600-an mereka belum bisa disuntik karena emergency use authorization BPOM yang pertama kali range usianya 11-59 tahun," tutur Budi.

Antisipasi Banjir Susulan, Warga Bidara Cina Dipindahkan Posko Pengungsian

Ramalan Zodiak Keuangan Senin 8 Februari 2021, Zodiak Ini Hindari Tawaran Pinjaman Online

Masih Terendam Banjir, Sebagian Warga Tanah Rendah Pilih Bertahan di Lantai 2

2 Dosis Rentang 28 Hari

Secara teknis para lansia berusia 60-70 tahun akan disuntik vaksin coronaVac sebanyak 2 kali. Namun, ada perbedaan rentang waktu antara suntikan pertama dan kedua.

Jika jadwal imunisasi penerima vaksin berusia 18-59 tahun adalah interval 2 minggu (0 dan 14 hari) dengan dosis masing-masing dosis 0,5 mL, maka jadwal imunisasi lansia berusia 60-70 tahun adalah 2 dosis dengan interval 4 minggu (0 dan 28 hari), dengan masing-masing dosis 0,5 ml.

Adapun untuk lansia berusia di atas 70 tahun, sementara studi tentang vaksin Sinovac masih terbatas. Sehingga dosis booster belum ditentukan.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memperbaiki petunjuk teknis pelaksanaan untuk lansia di atas 60 tahun.

"Kami sampaikan kita sudah perbaiki petunjuk teknisnya, kita sudah komunikasikan dengan teman-teman jajaran Kemenkes di lapangan agar mulai besok Senin jam 9 vaksinasi untuk orang di atas 60 tahun bisa kita mulai. Dengan prioritas pertama nakes di atas usia itu," tutur Budi dalam jumpa pers, Minggu (7/2/2021).

Meski BPOM telah mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin coronaVac untuk lansia, Kepala BPOM, Penny Lukito tetap meminta vaksinator dan tenaga kesehatan bersiaga dalam Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).

"Dari hasil studi klinik yang dilakukan juga efek samping umumnya ringan, yaitu nyeri, mual, demam bengkak kemerahan pada kulit dan sakit kepala sekitar 1,9 persen," ujar Penny.

Penny mengingatkan, lansia merupakan populasi berisiko tinggi karena cenderung memiliki penyakit penyerta ataupun comorbid.

Maka, pemberian vaksin harus dilakukan secara hati-hati dengan pendampingan dokter.

"Oleh karena itu, proses screening menjadi sangat critical, sangat penting sebelum dokter beri persetujuan untuk vaksinasi," tutur Penny.

Di samping itu, BPOM telah mengeluarkan informasi untuk tenaga kesehatan atau fact sheet yang dapat digunakan sebagai acuan melakukan screening sebelum vaksinasi.

Penny mengingatkan pelaksanaan manajemen risiko bagi tenaga kesehatan.

"Harus dilaksanakan sebaik-baiknya sebagai langkah antisipasi mitigasi risiko apabila terjadi KIPI. Risiko-risiko tersebut perlu kita antisipasi apa yang akan terjadi," ucap Penny.

"Apabila terjadi hal yang tak diinginkan setelah vaksin, maka penyediaan akses pelayanan medis dan obat-obatan untuk penanganan KIPI serius yang mungkin saja terjadi harus jadi perhatian penyelenggara pelayanan vaksinasi untuk lansia. Siap siaga petugas kesehatan di lapangan merupakan hal penting, apalagi akan mulai pelaksanaan vaksinasi pada kelompok lansia," ujarnya. (tribun network/fik/dod)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Vaksinasi Lansia Dimulai Hari Ini, Kelompok Pertama Menyasar 11.600 Tenaga Kesehatan Lansia

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved