Bayi di Tangsel 13 Bulan Mendrita Hidrosefalus, Berharap Bantuan untuk Biaya Pengobatan
Muhammad Falih Akmar, bayi usia 13 bulan berharap bantuan karena hidrosefalus, cairan yang membuat kepalanya membesar.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Muhammad Falih Akmar, bayi usia 13 bulan terbaring minum susu melalui hidung, di ruang tengah sebuah rumah kontrakan, Jalan Kelapa Dua RT 5 RW 3, Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Rabu (10/2/2021).
Nasogastric tube (NGT), alat semacam botol infus itu meneteskan susu yang harus dikonsumsi Falih secara rutin.
Anak kedua dari pasangan Yani supriani (23) septian (28) itu menderita Hidrosefalus. Terdapat cairan di kepalanya hingga membuat ukurannya membesar.
Kondisi tersebut membuat Falih sulit meminum susu melalui mulut.
Yani menceritakan, ia mengetahui kondisi anaknya Hidrosefalus pada usia enam bulan di dalam kandungan.
"Ketahuannya pas air ketubannya pecah, di USG baru pecah, langsung disuruh sesar di usia enam tujuh bulan," ujar Yani di kediamannya.
Saat itu Yani langsung ditangani di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel.
Hingga saat ini, Falih sudah menjalani tiga kali operasi di Rumah Sakit Umun Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta Selatan, menggunakan tanggungan dari BPJS.
Kepala bayi itu ditanam selang untuk mengeluarkan cairan dari kepala saat proses operasi.
"Sering sih, kemarin pas mau operasi kedua dia rewel pas mau operasi kedua, ternyata selang di dalamnya infeksi, langsung dibedah ulang," ujarnya.
Yani mengatakan, jika tidak ada kendala dan kondisi anaknya terus membaik, operasi baru akan dilakukan lagi ketika Falih usia enam tahun.
Sampai saat ini Yani bersyukur karena kondisi bayinya terus membaik.
"Alhamdulillah sih ada, tadinya kan matanya kebawah karena tertarik, sekaeang normal. Sekarang bisa tidur telentang juga tadinya kan miring," kata Yani.
Kini Falih harus menjalani rawat jalan. Sepekan sekali Yani dan Septian harus membawa Falih ke Fatmawati untuk kontrol.