Gibran Putra Jokowi Pesaing Kuat Anies Baswedan, Arief Poyuono: Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya
Gibran Rakabuming Raka dinilai menjadi pesaing kuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta. Arief membeberkan faktornya.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai Gibran Rakabuming Raka menjadi pesaing kuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta.
Arief menilai putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka memiliki sejumlah modal untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.
Ia pun menyampaikan faktor-faktor yang membuat Gibran Rakabuming Raka menjadi penantang sepadan Anies Baswedan.
"Pertama popularitas Gibran sangat tinggi karena siapa yang tidak kenal Gibran putra Jokowi," kata Arief ketika dihubungi TribunJakarta.com, Rabu (10/2/2021).
Kedua, Arief menilai Gibran memiliki cukup waktu untuk belajar memimpin birokrasi pemerintahan di kota Solo.
Gibran Rakabuming Raka telah ditetapkan KPU sebagai Wali Kota Solo terpilih.
"Jika kinerjanya bagus bukan tidak mungkin diapun akan mampu memimpin Jakarta," tutur Arief.
Ketiga, kata Arief, Gibran lebih banyak dukungan dari sisi logistik saat maju pilkada DKI Jakarta.
Keempat, Arief memastikan semua parpol koalisi di pemerintahan Jokowi-Maruf Amin akan mengusung Gibran nantinya.
"Kelima buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya artinya kemampuan dalam leadership Jokowi pasti akan tidak jauh dengan Gibran. Mungkin juga jauh lebih tinggi karena Gibran itu generasi milenial," tuturnya.
Gibran Penantang Sepadan Anies

Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Arif Nurul Imam menilai pendapat Arief Poyuono bisa saja benar.
"Anies Baswedan hanya bisa disaingi oleh Gibran bisa saja benar," kata Arif ketika dihubungi TribunJakarta.com, Rabu (10/2/2021).
Arif menyebut sejumlah faktor yang membuat Anies Baswedan bertarung kembali di Pilkada DKI Jakarta.
Selain berstatus Gubernur DKI Jakarta, kata Arif, Anies juga memiliki elektabilitas yang tinggi dalam bursa capres maupun Pilkada DKI berikutnya.
"Itu sebabnya, penantang yang sepadan boleh jadi antara lain, Gibran Wali Kota Solo yang notabenenya anak Presiden," kata Arif.
Diakui atau tidak, kata Arif, Anies hari ini memiliki modal politik besar untuk bertarung di gelanggang elektoral baik Pilkada dan Pilpres.
Arif juga menyebutkan kekuatan lain Gibran Rakabuming Raka menjadi penantang Anies Baswedan
"Iya kekuatan lain Gibran adalah Milenial. Padahal suara Milenial lumayan mendominasi sehingga bisa potensial jadi ceruk pemilih untuk jadi lumbung suara," tuturnya.
Usulan Arief Poyuono

Mantan Waketum Gerindra Arief Poyuono menilai belum ada tokoh yang bisa menyaingi Anies Baswedan hingga saat ini jika Pilkada DKI Jakarta digelar.
Namun langkah Anies untuk merengkuh kembali posisi DKI 1 bisa tak mudah bila putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka ikut dalam kontestasi pilkada DKI.
"Cuma akan lain cerita kalau Gibran Walikota Solo ikut maju dalam pilkada DKI Jakarta. Pasti akan jadi saingan berat bagi Anies Baswedan untuk menang di pilkada DKI Jakarta," kata Arief saat dihubungi TribunJakarta.com, Sabtu (6/2/2021).
Mengenai prediksi Gerindra akan mengusung kembali Anies Baswedan, Arief menyebut hal tersebut merupakan urusan petinggi Gerindra.
"Cuma kalau diusung Gerindra dan menang lagi maka Anies Baswedan akan mengikuti jejak Jokowi maju di pilpres 2024 dan akan makin menipis harapan Prabowo untuk menang di Pilpres 2024," kata Arief.
Pasalnya, kata Arief, kampanye Pilkada DKI Jakarta akan jadi magnet nasional yang akan meyedot perhatian nasional.
"Anies akan diuntungkan untuk popularitasnya apalagi jika sampai menang," tuturnya.
Pertemuan Anies-Prabowo
Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pekan lalu.
"Benar pekan lalu (melakukan pertemuan)," ujar Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak saat dihubungi, Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Namun, Dahnil tidak menjelaskan topik pembicaraan yang dibahas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Ia meminta persoalan tersebut ditanyakan kepada Anies Baswedan secara langsung.
Dihubungi terpisah, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, pertemuan tersebut hanya silahturahmi antar kedua belah pihak, tanpa membicarakan isu Pilkada DKI Jakarta.
"Silahturahmi biasa, tidak ada hal yang khusus," ucap Dasco.
Diketahui, tevisi RUU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas) prioritas 2021 yang akan dibahas DPR.
RUU tersebut menggabungkan UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017 dan UU Pilkada Nomor 10 tahun 2016.
Naskah revisi UU pemilu salah satunya mengatur pelaksanaan Pilkada pada 2022 dan 2023.
DKI Jakarta turut menjadi daerah yang menggelar Pilkada tersebut.
Dalam UU Pemilu sebelumnya, Pilkada serentak di seluruh provinsi, kabupaten dan kota digelar pada 2024 bersamaan dengan pemilihan anggota DPR, DPRD, DPD dan presiden.
Tiga fraksi di DPR menginginkan Pemilu nasional dan daerah dilaksanakan pada 2024, di antaranya PDIP, PPP, dan PKB.
• Pamer Foto Cipinang Melayu Bebas Banjir, Anies Bandingkan Saat Kampanye 2017
• Anime One Piece 962: Armada Shirohige Datang di Wanokuni, Simak Jadwal dan Spoilernya
• Sindiran Pedas Marshel pada Aldi Taher ketika Raffi Ahmad Kesal Suaranya Diedit untuk Kampanye
Bantah Jegal Anies
Sedangkan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon menegaskan, langkah partainya mendukung pilkada serentak 2024 bukan bertujuan untuk menjegal Anies Baswedan, yang masa jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta akan habis pada 2022.
Fadli menegaskan, keputusan Gerindra mendukung pilkada serentak di 2024 adalah demi kepentingan yang lebih besar, yakni untuk menjaga konsistensi UU Pemilu agar tidak terus berubah-ubah setiap lima tahun sekali.
Karena itu, Fadli meminta sikap Gerindra itu tidak dikaitkan secara sempit dengan kontestasi pilkada di suatu daerah, termasuk di DKI Jakarta.
"Saya kira enggak bisa dilihat kasus per kasus gitu. Kalau kasus per kasus kan semua kena. Banyak gubernur, bupati wali kota dari semua parpol (yang habis masa jabatannya pada 2022)," kata Fadli Zon dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/2/2021).
Fadli sekaligus membantah hubungan Gerindra dan Anies mengalami keretakan.
Ia mengonfirmasi bahwa Anies baru saja bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Menurut dia, pertemuan itu terjadi pada pekan lalu.
Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu enggan membeberkan apa yang dibahas keduanya.
"Ya silaturahmi saja, karena memang hubungan keduanya baik-baik saja," kata Fadli. (*) (TribunJakarta.com/Kompas.com)