Imlek
Pedagang Pernak-pernik Imlek di Tangerang Meradang, Omzet Terjun Bebas dari Biasanya
Pedagang pernak-pernik Imlek di Kota Tangerang harus terima nasib, tertunduk ikhlas lantaran dagangannya sampai sekarang banyak yang tak laku.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pedagang pernak-pernik Imlek di Kota Tangerang terpaksa terima nasib, tertunduk ikhlas tahun ini.
Lantaran, dagangan mereka yang biasanya ludes dalam hitungan hari sekarang tertumpuk sampai berdebu.
Bukan tanpa alasan, dagangan mereka mendadak tidak laku imbas dari Pandemi Covid-19.
Roda ekonomi warga Kota Tangerang yang terhenti pun jadi alasan utama ditambah imbauan Pemerintah setempat untuk tidak merayakan Imlek 2572 secara besar-besaran.
Terpantau langsung di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang, para pedagang sudah memerahkan sekitar Klenteng Boen Tek Bio dengan pernak-pernik Imlek.
Sayangnya, pernak-pernik Imlek tersebut masih tertumpuk tebal dan tak sedikit ada yang berdebu.
• Antisipasi Banjir di Tangsel, Pemkot Cek Kesiapan Perahu Karet Hingga Benahi Drainase
• Mengapa Tahun Baru Imlek Identik dengan Warna Merah, Emas dan Kuning? Ini Penjelasannya
Jamal seorang pedagang pernak-pernik Imlek di Pasar Lama Tangerang mengaku jumlah pembeli di lapaknya bisa dihitung jari sejak ia membuka lapaknya.
"Sudah buka sekitar dua mingguan, yah cuma segelintir yang mampir beli ini (pernak-pernik Imlek)," curhatnya saat ditemui di lapaknya saat gerimis yang menyiram Kota Tangerang, Kamis (11/2/2021).
Sudah jarang pelanggan, sekali datang hanya membeli amplop kecil untuk angpao yang harganya tidak seberapa.
Menurut Jamal, omzetnya pun terjun bebas alias anjlok sampai 50 persen bila dibandingkan dengan perayaan Imlek tahun lalu.
Padahal, dia tidak pindah lapak dan sudah punya banyak pelanggan tiap tahunnya.

"Ada kali turun 50 persen pendapatan saya tahun ini. Tahun lalu (2020) pas banget sebelum pandemi tuh masih laku saya, sampai habis lah dagangan. Sekarang H-1 masih banyak banget numpuk," ujar Jamal dalam nada agak tinggi.
Ia mengaku bingung apa bila barang dagangannya masih sisa banyak usai Imlek tahun 2021.
Sebab, sudah tidak ada lagi pasar tradisional yang mau menampung pernak-pernik Imlek dengan alasan yang sama, Pandemi Covid-19.
"Ya gatau tampung di mana juga, pemerintah juga enggak mewadahi kita kan. Tutup lebih cepet lagi Pasar Lama," sambung Jamal.
Hal tersebut pun diamini Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.
• Update Kasus Pengungkapan Sabu 258 Kg: Area Parkir RS Jadi Lokasi Transaksi untuk Kecoh Petugas
Dirinya mengaku, dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pasar Lama Tangerang tutup lebih awal.
"Kita minta Pasar Mapam dibatasin (waktu operasionalnya), kerumunan dibatasin. Hanya sampai pukul 21.00 WIB, nanti kita lihat kejadian malam seperti apa," kata Arief.
Soal perayaan Tahun Baru Imlek tahun 2021, ia mengimbau warganya yang merayakan tidak berbondong-bondong sesaki rumah ibadah.
Kata dia, warga yang merayakan dapat melaksanakannya secara khidmat di rumah masing-masing sambil berdoa supaya pandemi Covid-19 segera mangkir dari Indonesia.
"Kita imbau masyarakat dalam melaksanakan ibadah imlek, tentu harus tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kemarin ada imbauan juga dari pak Menkes, di tengah pandemi yang masih tinggi, tentu beribadah dioptimalkan di rumah."
• Waspada, 6 Komplikasi GERD yang Berdampak Fatal Bila Tak Diobati
"Kalau pun dilaksanakan di rumah-rumah ibadah, kita berharap prokesnya bisa maksimal," imbau Arief mengakhiri.