Sisi Lain Metropolitan

Jual Bantal Sambil Beramal, Pasutri Asal Cakung Dapat Omzet Rp200 Juta Sebulan: Sempat Kemalingan

Pasangan suami istri di Cakung Rahmat dan Ranny mempunyai usaha sukses berjualan bantal. Mereka bisa meraup omset hingga Rp 200 juta perbulannya.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH
Rahmat dan Ranny, distributor bantal di Jalan SD Impres RT 3 RW 6 No 46 A, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (12/2/2021). Pasangan suami istri di Cakung Rahmat dan Ranny mempunyai usaha sukses berjualan bantal. Mereka bisa meraup omset hingga Rp 200 juta perbulannya. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Pasangan suami istri di Cakung yakni Rahmat dan Ranny mempunyai usaha sukses berjualan bantal.

Mereka bisa meraup omset hingga Rp 200 juta perbulannya.

Bagi sebagian orang, memiliki sebuah usaha bukanlah semata soal bisnis.

Namun beberapa orang justru menjadikan usaha mereka sebagai pilihan untuk beramal.

Hal itulah yang sudah dilakoni oleh sepasang suami istri asal Cakung, Jakarta Timur, yakni Rahmat Endi Putra (34) dan Ranny Dwiyana (33).

Rahmat dan Ranny, distributor bantal di Jalan SD Impres RT 3 RW 6 No 46 A, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (12/2/2021).
Rahmat dan Ranny, distributor bantal di Jalan SD Impres RT 3 RW 6 No 46 A, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (12/2/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

Sedari awal merintis usaha, keduanya mengatakan selalu ingin berbagai dari hal-hal yang mereka bisa lakukan.

Yap, kali ini dimulai dengan usaha bantal yang telah dirintis sedari lima tahun lalu.

Rahmat, sapaannya, menceritakan sempat memulai usahanya dengan berjualan masker buff.

Baca juga: PT Suzuki Indomobil Motor di Cakung Kebakaran, Kerugian Capai Rp1 Miliar, Ini Penyebabnya

Baca juga: Istri Sering Digoda, Pedagang Buah di Setu Bekasi Kesal: Tikam Pria di Warung Pecel Lele

Namun karena bersifat musiman, dirinya merambah ke penjualan online dengan maksud meningkatkan penjualan.

Lambat laun, ia pun mulai memasukan varian baru yakni merambah ke penjualan bantal.

"Buka 5 tahun yang lalu awal mulanya dari berjualan masker buff kemudian coba-coba masuk online dan ditambah barang baru. Jadi di situ ada saudara jualan bantal dan saya coba masarin via online."

"Kemudian justru malahan berjualan sampai sekarang dan beberapa sudah merek bantal saya sendiri," jelasnya saat ditemui di Jalan SD Impres RT 3 RW 6 No 46 A, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (12/2/2021).

Rahmat dan Ranny, distributor bantal di Jalan SD Impres RT 3 RW 6 No 46 A, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (12/2/2021).
Rahmat dan Ranny, distributor bantal di Jalan SD Impres RT 3 RW 6 No 46 A, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (12/2/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

Sebulan berjualan, progres penjualan mulai terlihat bagus dan bantal jualannya kian diburu masyarakat.

Harga yang murah serta kualitas yang bagus, membuat penjualan bantal milik Rahmat melalui market place mulai menunjukan hasil yang baik.

Alhasil, ia bersama istrinya coba memfokuskan penjualan di bantal dan mulai mengembangkan usaha tersebut.

"Intinya di awal itu ingin menolong tapi tahu-tahunya bisa jadi mata pencarian baru. Akhirnya kita coba fokus jualan bantal dan alhamdulillah ternyata responnya bagus banget. Yang kita jual itu beberapa merek sendiri dan ada beberapa yang merek global," papar bapak dua anak ini.

Setelah dua tahun berselang, akhirnya Rahmat sukses menjadi distributor besar.

Baca juga: 5 Fakta Drama China Terbaru Go Ahead! di Viu, Siap-siap Langsung Marathon!

Adapun kisaran harga bantal maupum guling yang dijualnya yakni mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 40 ribu.

Potongan harga tiap pembelian untuk sumbangan

Di tengah suksesnya penjualan bantalnya, Rahmat dan Ranny tak pernah sekalipun melupakan komitmen mereka.

Semata untuk menolong sesama dari apa yang mereka bisa, selalu dijunjungnya hingga kini.

Sehingga tiap kali ada pembelian bantuan untuk disumbangkan maka diskon atau potongan harga pun mereka berikan.

Rahmat dan Ranny, distributor bantal di Jalan SD Impres RT 3 RW 6 No 46 A, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (12/2/2021).
Rahmat dan Ranny, distributor bantal di Jalan SD Impres RT 3 RW 6 No 46 A, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (12/2/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

Tak tanggung-tanggung, usai memberikan harga grosir, mereka juga memberikan diskon kembali sebesar 10-15 %.

"Dari awal saya bisa mungkin apa yang kita dapat kita harus beramal atau berbagi jadi setiap kali ada yang beli untuk disumbangkan maka harganya akan dikurangi terus kita juga. Dikurangi 10% sampai 15%," ungkapnya.

Rahmat mengungkapkan pembelinya tak hanya dari instansi pemerintahan maupun swasta, namun dari perorangan dan komunitas juga banyak, terutama saat terjadi bencana nasional maupun Internasional.

"Alhamdulillah walaupun situasinya kayak gini, yakni banjir atau bencana alam lainnya, malah semakin meningkat. Sebab dipesan juga untuk sumbangan, baik pengiriman bantuan dalam maupun ke luar negeri. Peningkatan justru terjadi hingga 20 %," ungkapnya.

Saat ini, Rahmat bisa meraup omset hingga Rp 200 juta perbulannya dari penjualan bantal.

Baca juga: 7 Cara Alami Mengatasi Ejakulasi Dini, Obat Tradisional Ini Patut Dicoba

Sempat terpuruk

Dibalik suksesnya sebuah usaha, pastilah ada cerita jatuh bangun pemiliknya.

Begitu pula dengan yang dirasakan oleh Rahmat dan Ranny.

Hampir memasuki tahun kedua, kesuksesannya sempat diuji.

Rahmat dan Ranny, distributor bantal di Jalan SD Impres RT 3 RW 6 No 46 A, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (12/2/2021).
Rahmat dan Ranny, distributor bantal di Jalan SD Impres RT 3 RW 6 No 46 A, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (12/2/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

Mulai dari barang yang tak laku sama sekali dalam beberapa minggu terakhir hingga kemalingan.

"Sekitar menuju tahun kedua sempat terpuruk. Itu seminggu gak ada yang beli dan kemalingan. Semua hp hilang, tas hilang, ATM hilang. HP untuk kerja hilang. Di situ down," jelasnya.

Tanpa menyerah, sang istri terus menyemangatinya dan membantunya untuk bangkit.

Tanpa merepotkan suaminya, Ranny mulai merintis usaha kembali dengan mengambil bantal dari orang lain.

Selanjutnya keuntungan dari penjualan dikumpulkannya untuk memulai usahnya kembali.

Baca juga: Istri Sering Digoda, Pedagang Buah di Setu Bekasi Kesal: Tikam Pria di Warung Pecel Lele

"Sebulan itu istri bergerak cari barang di teman. Keuntungan Rp 2 ribu, Rp 3 ribu juga masih dijualin. Jadi istilahnya benar-benar untuk kita semua bisa makan. Alhamdulillah bisa move on dari keterpurukan dan saya bisa bangkit semangat lagi. Alhamdulillah usahanya masih berjalan seperti saat ini," jelasnya.

Berbuah manis sebulan kemudian, Rahmat dan Ranny bisa memulai kembali usahanya dan menuai kesuksesan hingga saat ini.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved