Mensyukuri Hidup Ala Tusijan, Pengurus Vihara Gayatri Lebih dari 30 Tahun
Hal inilah yang Tusijan rasakan selama lebih dari 30 tahun, mengabdi menjadi pengurus Vihara Gayatri di kawasan Cilangkap, Tapos, Kota Depok.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Aji
“Jadi alhamdulillah kalau untuk penghasilan ada saja, misal ada tamu nanti minta diantar ke tujuh sumur, saya kasih tahu cara tata mandinya, terus dikasih uang lumayan Rp 10 ribu-Rp 20 ribu,” ungkapnya.
“Tapi ya alhamdulillah saja saya bersyukur terus dengan apa yang saya jalani. Kerja semua capai, tapi untuk kita menikmati kerja itu suatu hal yang sulit, nah saya menikmatinya,” timpalnya.
Kerap berinteraksi dengan warga Tionghoa, Tusijan yang beragama Muslim pun mengaku bisa berkomunikasi sedikit demi sedikit menggunakan bahasa Tionghoa.
“Bisa ya sedikit-sedikit sih gak banyak. Karena kan ada tuh kalau beli hio kadang memang benar-benar gak bisa bahasa Indonesia, pakai bahas Tionghoa,” imbuhnya.
Terakhir, terkait suka duka, Tusijan mengaku hanya rindu terhadap keluarga dan kampung halamannya yang kadang mampi ke lubuk hatinya dan menjadi duka sesaat.
“Dukanya ya jauh dari keluarga ya, kadang suka tiba-tiba kangen. Tapi ya saya nikmati saja, yang penting saya kerja halal cari nafkah untuk istri dan anak di kampung,” pungkasnya.