Misteri Tewasnya Janda Muda di Bali Terkuak, Detik-detik Ajakan Kencan Berujung Peristiwa Berdarah

Misteri tewasnya janda muda bernama Dwi Farica Lestari (23) di kamar homestay di Denpasar, Bali akhirnya terungkap.

net
Ilustrasi mayat. Misteri tewasnya janda muda bernama Dwi Farica Lestari (23) di kamar homestay di Bali akhirnya terungkap. 

Lebih lanjut dalam keterangan sumber, pelaku yang terekam CCTV homestay datang dengan atribut lengkap alias masih memakai helm dan masker.

Adapun alasan tersebut dilakukan pelaku, agar tidak ke tahuan anak dan istrinya dirumah.

"Seperti sudah direncanakan. Alasan dia, biar gak ketahuan sama anak dan istrinya," beber sumber kepolisian, Sabtu 13 Februari 2021.

Sementara itu, mengenai kasus pembunuhan ini rencananya pihak kepolisian akan merilis kasus ini di Polda Bali dalam waktu dekat ini.

Pelaku Kabur ke Kampung Halaman

Tempat kejadian dugaan pembunuhan di kamar indekos lantai dua, Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Bali, Sabtu (16/1).
Tempat kejadian dugaan pembunuhan di kamar indekos lantai dua, Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Bali, Sabtu (16/1). ((Kompas.com/ Imam Rosidin))

Setelah kejadian tersebut, berdasarkan pantauan Tribun Bali pada Minggu (17/1) lalu hingga Selasa (19/1), polisi terlihat beberapa kali mendatangi TKP untuk mencari informasi mengenai terduga pelaku.

Kemudian polisi menerima laporan bahwa pelaku berada di kampung halamannya di Dusun Krajan, Kelurahan Sumberejo, Kabupaten Jember.

Saat ditelusuri, ternyata terduga pelaku tidak berada di lokasi tempat asalnya, melainkan di rumah istrinya di Kelurahan Kraton, Kecamatan Kencong, Jember.

Tak butuh lama, polisi berhasil menangkap terduga pelaku di tempat istrinya, Jumat sekitar pukul 20.00 Wita.

Saat itu juga terduga pelaku diinterogasi lebih lanjut mengenai kasus pembunuhan di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar.

Dari keterangan yang dihimpun Tribun Bali, terduga pelaku melakukan pembunuhan menggunakan senjata kerambit yang dibawanya di saku celananya.

Terduga pelaku menggunakan senjata tersebut untuk menghabisi nyawa korban karena ingin menguasi barang milik perempuan nahas tersebut.

"Pelaku ingin menguasai barang milik korban, seperti HP dan uang tunai Rp 700 ribu," sebut sumber kepolisian.

Seusai menghabisi nyawa korban, terduga pelaku kabur melalui belakang balkon tempat tinggal korban dan membawa HP serta dompet yang berisi uang Rp 700 ribu.

Namun HP dan dompet milik korban dibuang terduga pelaku di sungai sekitar Jalan Pulau Kawe. Selanjutnya ia kabur ke kampung halamannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved