Maharkan Diri, Gembong Optimis ITB Naik Peringkat Hingga Hunian Dosen Terpenuhi

Gembong Primadjaja optimis universitas dengan slogan In Harmonia Progressio tersebut dapat tercatat dengan peringkat tinggi di Asia hingga dunia.

Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar zoom
Calon Ketua Ikatan Alumni (IA) ITB Gembong Primadjaya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memaharkan diri untuk akses kominikasi lintas alumni, Caketum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) Gembong Primadjaja optimis universitas dengan slogan In Harmonia Progressio tersebut dapat tercatat dengan peringkat tinggi di Asia hingga dunia.

Saat konferensi pers daring di Jakarta, Selasa (15/2/2021), dua aspek setidaknya dikemukakan Gembong menjadi sorotan untuk menaikkan peringkat ITB, yaitu employeebility berupa ruang ketersediaan pekerjaan bagi para alumni, dan persoalan dialami para dosen, khususnya dosen muda dalam memenuhi kebutuhan hunian.

“Alumni akan diminta meningkatkan employeebility bagi lulusan baru dari kampus. Berapa besar tingkat presentase alumni bekerja setelah lulus dari kampus mempengaruhi rangking ITB,” kata Gembong.

Dirinya juga menekankan komunikasi aktif dengan para alumnus dari berbagai tingkatan di berbagai daerah maupun manca negara mampu memperbesar kemungkinan ketersediaan ruang kerja bagi para lulusan baru ITB.

Kenyamanan tenaga pengajar disampaikan Gembong tak lepas dari upaya peningkatan rangking ITB.

Lahir sebagai anak dosen ITB, Gembong sadar benar bahwa para pengajar seharusnya mampu fokus terhadap apa yang akan diberikan kepada mahasiswa didiknya tanpa terganggu persoalan di rumahnya.

Karenanya Gembong mengajak para alumnus untuk ‘Giving Back’ ke almamater yang memberikan mereka ilmu hingga membesarkan mereka.

“Spiritnya begini, saya ingin mengajak teman-teman alumni ITB yang sudah mempunyai kemampuan untuk ikut bergabung bersama saya, bergotong royong, salah satunya hunian untuk dosen-dosen muda yang belum memiliki fasilitas hunian sendiri. (Dosen muda) Bisa lebih tenang mengajar tanpa khawatir memikirkan kondisi anak istrinya,” kata Gembong.

Dalam kesempatan yang sama Gembong membeberkan beberapa program yang akan dijalankan bila terpilih sebagai Caketum IA ITB periode 2021-2025.

Salah satunya adalah mengembangkan ‘Indonesianisme Summit’ yang saat ini menjadi panggung bagi alumni menunjukkan karya orisinalnya dan mempromosikan ke stake holder terkait seperti indistriawan dan lainnya.

Indonesianisme dipastikan Gembong akan lebih memperluas program dan keterlibatan para alumnus melalui teknologi.

“Program (Indonesianisme Summit) ini sudah berjalan lima tahun. Ke depan kegiatan IA, memang juga harus memanfaatkan teknologii digital agar bisa memperluas cakupan kegiatan dan alumni lebih luas 130 ribu alumnus lebih, saat ini belum bisa kita lakukan kegiatan apapun yang cukup besar. Evaluasi kedepan kita ingin memanfaatkan teknologi untuk interaksi konunikasi satu sama lain,” kata alumni Teknik Mesin ITB angkatan 1986 yang pernah menjabat sebagai Direktur PT Pelindo Energi Logistik, Ketua Tim Percepatan Konversi Bahan Bakar Gas pada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, serta Ketua Ikatan Alumni Mesin ITB ini.

Sebelumnya selama menjabat Sekjen IA ITB, Gembong tercatat telah menyelenggarakan Indonesianisme Summit sejak tahun 2017, 2018, dan 2019.

Acara tersebut bahkan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla sejumlah kabinet.

Indonesianisme Summit berhasil mewujudkan kerja sama antara perusahaan start up milik alumni dan menampilkan produk teknologi kreasi Anak Bangsa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved