2 Tahun Berturut-turut Banjir Selalu Tinggi, Wali Kota Tangerang: Kasian Masyarakat
Komplek yang ada diperbatasan Kota Tangerang dengan DKI Jakarta itu sudah dua tahun berturut-turut tergenang banjir akibat curah hujan yang tinggi
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - "Ini kasian masyarakat baru dua tahun ke belakang limpas terus. Sudah lima tahun enggak banjir, kemarin (2020) sama sekarang (2021) karena limpas," celetuk Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Minggu (21/2/2021).
Kalimat tersebut terceletuk olehnya saat mengunjungi Komplek Ciledug Indah, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.
Daerah yang pada hari sebelumnya banjir tinggi tersebut pun terpantau sudah mulai surut dan bisa dilalui oleh kendaraan bermotor.
Padahal, hari sebelumnya daerah tersebut terendam banjir sampai satu meter tingginya.

Diketahui, komplek yang berada diperbatasan Kota Tangerang dengan DKI Jakarta tersebut sudah dua tahun berturut-turut tergenang banjir akibat curah hujan yang sangat tinggi.
Tidak hanya komplek tersebut tapi hampir seluruh kecamatan di Kota Tangerang mendadak berwarna cokelat karena banjir.
Arief pun telah berkali-kali melayangkan surat ke Pemerintah Pusat untuk melakukan normalisasi disejumlah sungai dan anak kali yang melintas di Kota Tangerang.
Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Rumah Penampungan Korban Banjir, Anies Baswedan: Ada Warga yang Positif
Baca juga: Link Streaming AC Milan Vs Inter Milan, Kick Off Pukul 21.00 WIB: Ini Cara Menang di Derbi Milan
Baca juga: Eks Personel Sabyan Gambus Ungkap Hubungan Ayus dengan Nissa Sabyan, Apa Benar Nikah Siri?
"Kita berharap pemerintah pusat sesuai dengan fungsi dan perannya melakukan normalisasi tiga sungai besar. Kali Angke, Sungai Cisadane, Sungai Cirarap dan dua anak kali, Kali Ledug dan Kali Sabi," kata Arief.
Arief menegaskan secara lantang kepada pemerintah pusat untuk mengambil langkah permanen dalam normalisasi sungai dan anak kali.
Sebab, sudah dua tahun berturut-turut di wilayah yang sama selalu tergenang banjir yang sangat merugikan masyarakat Kota Tangerang.
"Yang kita minta adalah untuk penanggulangan permanen. Enggak vuma pas banjir, karena kita tahu setiap curah hujan tinggi pasti air limpas," ungkap Arief.

Limpas, atau yang ia maksud melimpas adalah sebuah kata yang berulang kali terlontar dari orang nomor satu di Kota Tangerang tersebut.
Bukan tanpa alasan, sebab, ia mengklaim kalau banjir yang terjadi selama dua tahun ini karena limpasan sungai kewenangan pemerintah pusat yang tanpa sengaja melintang di Kota Tangerang.
Pemerintah Kota Tangerang pun digadang-gadang sudah melakukan beberapa tindakan antisipasi setelah adanya ramalan cuaca ekstrem dari BMKG.