Cerita Zainudin, Seorang Kakek yang Rela Tidak Tidur Menanti Kabar Cucu yang Hanyut di Kali Bintaro

Zainudin masih ingat betul permintaan terakhir Farhan. Bocah itu minta agar ilmu silat sang kakek diturunkan seluruhnya.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Zainudin (54) memandangi kali di dekat Perumahan Riverpark, Bintaro Sektor VIII, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (22/2/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK AREN - Zainudin (54) terlihat duduk termangu di atas batu memandangi kali di dekat Perumahan Riverpark, Bintaro Sektor VIII, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (22/2/2021).

Memakai celana bahan hitam dan jaket biru dongker, tatapan Zainudin tidak lepas dari derasnya aliran kali.

Leher sampai kepalanya dibalut buff untuk menghalau dingin.

Pria tujuh cucu itu belum tidur sejak semalam.

Dari Minggu (21/2/2021) petang, Zainudin menunggu kabar pencarian cucu kesayangannya, Farhan (9).

Farhan hanyut ditelan derasnya Kali Bintaro saat hendak bermain bersama lima temannya yang lain. 

"Saya belum tidur semalam," kata Zainudin.

Baginya, Farhan berbeda dengan anak dan cucunya yang lain.

Zainudin yang seorang guru silat Cimande, melihat Farhan sebagai penerusnya. 

Selaian paling lincah dalam mengolah gerak, bocah SD itu juga rajin berlatih.

Kepada TribunJakarta.com, Zainudin menceritakan kenangan terakhirnya bersama sang cucu.

Saat itu malam Minggu (20/2/2021) Farhan berlatih silat Cimande.

Zainudin sudah memintanya agar berguru bela diri di perguruan silat lain, seperti beksi atau karate. 

"Saya suruh belajar sama orang lain itu dia tidak mau maunya sama saya, dia minta jurus saya ada jurus Cimande, jadi udah setahun lalu sampai kemarin saya ngajarin ke dia," tuturnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved