Cerita Zainudin, Seorang Kakek yang Rela Tidak Tidur Menanti Kabar Cucu yang Hanyut di Kali Bintaro

Zainudin masih ingat betul permintaan terakhir Farhan. Bocah itu minta agar ilmu silat sang kakek diturunkan seluruhnya.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Zainudin (54) memandangi kali di dekat Perumahan Riverpark, Bintaro Sektor VIII, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (22/2/2021). 

Zainudin masih ingat betul permintaan terakhir Farhan. Bocah itu minta agar ilmu silat sang kakek diturunkan seluruhnya.

"Dia bicara sama saya jurusnya turunin buat dia semua jangan kasih ke orang sama jurus goloknya juga turunin," katanya.

Zainudin yang melihat cucunya masih kanak-kanak, memang belum mengajarkan jurus golok.

Zainudin mengakui cucunya memang jago, dari 33 jurus, 26 sudah dikuasainya. 

Bahkan kebolehan Farhan mendahului cucu dan anak Zainudin yang lain.

"Dia sudah menguasai 26 jurus, dia juga kalau disuruh berenti latihan enggak mau maunya terus latihan, fisiknya prima badanya kecil tapi keker," katanya.

Subuh saat hari-H kejadian, Farhan bangun sebelum azan subuh. Ia membangunkan Zainudin untuk salat berjemaah.

Sang kakek mengenang sarapan mereka pagi itu. Dengan uang Rp 5 ribu, Farhan membeli nasi uduk dengan telur dadar dan sepotong gorengan tahu.

Baca juga: Gubernur Anies Apresiasi Kinerja Cepat Petugas dan Warga dalam Penanganan Pascabanjir

Baca juga: Cerita Hartono Pelukis Spanduk Pecel Lele, Sudah Hasilkan 4.000-an Karya di Seluruh Indonesia

Baca juga: PHB Kali Cipinang Terdampak Longsor, 110 KK Warga Susukan Mengungsi Akibat Banjir

"Dia juga pagi hari sebelum kejadian sempat bangunin saya untuk salat subuh berjamaah, dia minta dia yang azan dan komat lalu saya imamin, setelah salat subuh dia minta uang untuk beli nasi uduk, dia ambil 5 ribu biasanya ambil 10 ribu," ujarnya.

Mereka pun makan bersama, Zainudin yang melihat cucunya makan lebih sedikit dari biasanya, hanya mengambil gorengan tahu.

"Dia memang cucu paling deket sama saya," ujar Zainudin sambil menengadah.

Meski tak banyak bicara, namun di hatinya Zainudin penuh harap. Setiap jeram dari derasnya arus ia perhatikan seksama. 

Ia ingin melihat cucu kesayangannya meski dalam keadaan tak bernyawa. 

Zainudin mengaku keluarga ikhlas, bahkan pada malam harinya sudah menggelar tahlilan untuk mendoakan Farhan sekaligus meminta kepada yang maha kuasa agar segera bisa ditemukan. 

"Agar bisa di makamkan dengan layak," pungkas Zainudin.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved