Duel Berdarah di Lapak Rambutan, Dua Tembakan Julyadi Berbalas Satu Tusukan Mematikan
Duel berdarah di lapak penjual rambutan, dua tembakan Julyadi berbalas satu tusukan mematikan.
TRIBUNJAKARTA.COM, LAMPUNG - Duel berdarah di lapak penjual rambutan, dua tembakan Julyadi berbalas satu tusukan mematikan
Lapak penjual rambutan di Jalan Raya Pekon Tanjung Heran, Kecamatan Pugung, Tanggamus, Lampung jadi saksi bisu duel berdarah antara dua pria.
Peristiwa itu terjadi malam hari sekira pukul 21.00 WIB pada Sabtu (20/2/2021).
Di tengah remang cahaya, terdengar suara bunyi tembakan berbalas erangan kesakitan sebelum darah berlumuran.
Erangan itu bukan berasal dari peluru yang bersarang tapi tusukan pisau tajam yang menancap di tubuh Julyadi.
Ya, Julyadi sempat melawan dengan melepas tembakan kepada pelaku yang menusuk pahanya menggunakan pisau.
Namun akibat pendarahan hebat, nyawa Julyadi tak tertolong.
Baca juga: Kegarangan Pria yang Hantam Paving ke Mobil Mahasiswi Berubah Ketika Pelaku Kenakan Baju Oranye
“Pelaku menusuk pangkal paha korban menggunakan pisau. Namun sebelum tersungkur akibat ditusuk, korban juga sempat menembak sebanyak 2 kali, tetapi tidak mengenai pelaku,” kata Kasat Reskrim Polres Tanggamus, Iptu Ramon Zamora, Senin (22/2/2021).
Usai menusuk korban, pelaku berinisial HY (29) warga Pekon Gunung Doh, Kecamatan Bandar Negeri Semuong itu kabur ke arah Pringsewu menggunakan mobil yang dikendarainya.
Namun beruntung pelaku bisa ditangkap dalam tempo enam jam dari waktu kejadian.
Baca juga: Putri Sulungnya Tewas Dihantam Bus Agra Mas Naik Motor Pinjam Tetangga, Keluarga Devina Kebingungan
Baca juga: Melihat Sumur Resapan Andalan Anies Cegah Banjir Jakarta, Dewan Ragukan Target 1,8 Juta Terealisasi
Baca juga: Nissa Sabyan Dianggap Adik, Terungkap Istri Ayus Punya Peran Penting dalam Karier Vokalis Sabyan
Ramon mengatakan, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP, subsider Pasal 351 Ayat e KUHP.
“Ancaman maksimal 15 tahun penjara,” kata Ramon.
Kronologi
Kronologi kejadian berdarah itu bermula saat korban melintas di Jalan Raya Kota Agung mengendarai Avanza BE 1569 VT.
Ketika itu, pelaku yang mengendarai Avanza BE 1971 VY mendahului mobil korban.
“Korban lalu mengikuti kendaraan pelaku hingga di Jalan Raya Pekon Tanjung Heran,” kata Ramon.
Di jalan itu, pelaku berhenti di tepi jalan untuk membeli buah rambutan.
Korban pun mengikuti pelaku, berhenti dan menghampiri pelaku.
Antara pelaku dan korban sempat ribut mulut yang berujung ke perkelahian.
Korban menembak 2 kali di lapak penjual rambutan ini, namun tak ada yang mengenai pelaku.
Justru tusukan pisau pelaku mengenai paha korban.
Berdasarkan keterangan tersangka dan hasil pemeriksaan di ponsel korban, diketahui sebelum perkelahian antara tersangka dan korban terjadi perselisihan melalui SMS.
“Jadi setelah perselisihan tersebut, korban merasa sakit hati karena tersangka menyinggung orangtuanya,” kata Ramon.
Baca juga: Nestapa Warga Desa Sumber Urip, Puluhan Tahun Dihantui Banjir Akibat Jebolnya Tanggul Sungai Citarum
Baca juga: Pedagang Pakaian di Pasar Tanah Abang Belum Kebagian Vaksin Covid-19, Merasa Diberi Harapan Palsu
Baca juga: Hadiahi Cincin Rp 3 Miliar Demi Nagita Bahagia, Raffi Ahmad Ungkap Permintaan Rafathar: Ngerasa Sepi
Masalah Sepatu Berujung Maut
Duel maut yang memakan korban juga sempat terjadi di Desa Pagar Dewa, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan pada Rabu (17/2/2021).
Hanya karena masalah sepatu, dua sahabat tewas bersimbah darah usai saling tikam.
Perkelahian duel maut antar teman dekat ini terjadi
Keduanya tewas usai terlibat duel berujung aksi saling tikam tersebut.
Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Palupessy membeberkan perkelahian keduanya didasari masalah ketersinggungan.
Awalnya, sekitar pukul 12.30 WIB korban Andika (21) mendatangi korban Ismail (31) di dusun 3 Desa Pagar Dewa, tepatnya di depan rumah rekannya Dulhalim.
"Ketika Ismail sedang duduk sambil mendengarkan musik tiba-tiba didatangi oleh Andika dan langsung menanyakan sepatunya," ujar Kapolres melalui sambungan telepon, Kamis (18/2/2021) siang.
Setelah cek cok beberapa saat tiba-tiba Ismail langsung menyerang Andika dengan menggunakan tombak.
"Saat itu Andika melawan dengan menggunakan pisau sehingga terjadilah perkelahian yang mengakibatkan Ismail meninggal di lokasi,"
"Sementara Andika masih sempat berjalan kaki menuju ke arah Dusun II, namun terjatuh dan meninggal dunia di rumah salah satu rekannya," ujarnya korban pun segera dibawa menggunakan kendaraan speedboat ke rumahnya.
Diterangkan Kapolres, keduanya telah berteman sejak lama. Namun karena selisih paham terkait peminjaman sepatu akhirnya mereka terlibat perkelahian.
"Untuk sementara keluarga Ismail sudah bisa menerima kejadian tersebut dikarenakan sama-sama meninggal dunia," katanya.
"Dari kemarin sore hingga siang hari ini saya masih mengintruksikan agar anggota berjaga-jaga di Desa Pagar Dewa," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ribut Saat Belanja Rambutan, Pria Ini Tembak Lawannya 2 Kali, tapi Malah Tewas Tertusuk"
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Minjam Sepatu Berujung Maut, 2 Sahabat Tewas Usai Saling Tikam