Sesal Junaidi Bunuh Teman Masa Kecil Gegara Celana Dipeloroti: Kami Suka Bercanda Tapi Cuma Omongan
Junaidi (44) kini hanya bisa menyesal setelah temannya sejak kecil, Darsan (45) tewas di tangannya. Gelap mata setelah dipeloroti celana.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Junaidi (44) kini hanya bisa menyesal setelah temannya sejak kecil, Darsan (45) tewas di tangannya.
Junaidi emosional dan gelap mata setelah celananya dipeloroti Darsan dalam sebuah acara hajatan.
Insiden berdarah itu terjadi di di Desa Sugi Waras, Kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (23/2/2021) malam.
Junaidi mengakui dirinya dan Darsan suka bercanda namun hal itu hanya sebatas omongan.
"Yang saya menyesal dan sedih dia teman saya sejak kecil. Tapi dia harus tewas ditangan saya. Kami memang sering bercanda namun sebatas omongan saja, "kata Junaidi, saat dibincangi di Polsek Kota Lahat, Senin (22/2/2021).
Junaidi mengatakan saat Darsan meloroti celananya kondisi lagi ramai karena pada malam itu yang punya hajat sedang mempersiapkan masakan untuk acara.
Selain malu karena dia sudah tua dan punya anak tiga, dua teman korban yang ada saat kejadian tertawa.
Saat itu juga tidak ada pikiran lain selain kesal kepada korban.

"Saya juga sesalkan kebapa dua teman korban saat saya mencabut pisau tidak berusaha melerai sehingga saya gelap mata, "kata Junaidi.
Junaidi menuturkan dirinya langsung pergi ke rumah kepala desa setelah
melakukan penusukan untuk mengamankan diri serta menyampaikan perbuatanya.
"Kalau pisau itu pak saya bawa karena di lokasi hajatan akan ada acara bemasak. Jadi saya gunakan untuk itu. Kalau sehari hari saat pergi ke kebun saja saya bawa sajam, "kilahnya.
Junaidi menuturkan sangat menyesal dan sedih atas kejadian ini
Ia pun dari lubuk hati yang paling dalam meminta maaf kepada keluarga korban.
"Saya sangat menyesal kenapa ini bisa terjadi, "sampainya.
Diketahui, Junaidi marah terhadap Darsan karena celananya dipeloroti. Apalagi saat itu suasana ramai oleh warga yang datang di acara hajatan.
Menutupi rasa malu itu, Junaidi mencabut sajam yang ia bawa. Lalu menghunuskannya ke tubuh Darsan.
Korban tak berdaya dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Setelah kejadian, Junaidi langsung menyerahkan diri ke rumah kepala desa.

Cerita Keluarga Korban
Keluarga korban berduka atas tewasnya Darsan.
Bujangan 45 tahun itu di mata keluarga pribadi yang baik.
Sebab korban dikenal sosok yang peduli dengan keluarga.
"Pekerjaanya bertani. Kalau sehari hari korban orangnya kalem dan pergaulanya juga lurus lurus saja dalam artian tidak minum miras, atau ke pesta. Pokoknya tidak banyak tingkah keluar rumah saja seperlunya saja, "Ungkap Wancik, kakak sepupu korban, saat dibincangi, Senin (22/2/2021).
Keseharian korban, kata dia, lebih banyak dihabiskan untuk bertani dan di rumah saja.
Hal ini pula yang membuat dirinya tidak menyangka korban akan meninggal dengan begitu cepat dan tragis.
Wancik juga, sangat menyayangkan Junaidi (44) menewaskan Darsan, akibat emosi tak terkendali.
Padahal apa yang dilakukan adiknya tersebut hanya bercanda.
"Kita sangat menayayangkan apa yang dilakukan Junaidi. Kalau kita pikir secara akal sehat perbuatan pelaku belum sesuai dengan candaan yang dilakukan, "sesalnya.
Kendati pihak keluarga sudah dapat menerima atas kejadian itu, Wancik berharap agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatanya.
"Pihak keluarga sudah menyerahkan dengan proses hukum. Tentu harapan kita hukumanya setimpal, "harapnya.
Darsan Nyaris Diamuk Massa
Sementara, peristiwa penusukan korban Darsan oleh Junaidi, Minggu (21/2/2021) sempat membuat keluarga korban emosi dan hendak dimassa korban.
Namun, pelaku segera diamankan anggota Polsek Kota Lahat.
"Ya sempat panas juga malam itu karena pihak keluarga korban emosi. Bersyukur bisa diredam dan warga memercayakan kepada anggota Polsek Kota Lahat, " ujar Bripka Nipriansyah, SH MH yang turun ke lokasi kejadian.
Baca juga: Mengapa Penyintas Covid-19 Baru Disuntik Vaksin Setelah 3 Bulan? Ini Penjelasannya
Baca juga: Vaksin Covid-19 Lansia Berlokasi di Bandung, Kadinkes Depok: Kalau Mau Daftar Disana Silahkan
Baca juga: Komentari Giring Kritik Banjir Jakarta, Pasha Ungu Malah Balik Dicibir Warganet
Baca juga: Orangtua Sebut Gaib, Ini Kisah Tak Biasa Anak Berbola Mata Biru di Bogor: Punya Penglihatan Beda
Suasana Terkini
Kades Batai Kecamatan Gumay Talang, Lahat Herli Junaidi, mengungkapkan saat kejadian berlangsung ia baru saja akan berangkat ke lokasi hajatan.
Namun, tiba tiba pelaku datang dan menyampaikan kejadian yang ia alami.
Sebagai, Kades ia berusaha melindungi dan mendinginkan situasi yang saat itu pihak keluarga korban mulai ramai mendatangi kediamanya.
"Untuk kronologi kita tidak tahu dan kini sudah ditangani Polsek Kota Lahat. Kini kita sedang berupaya mendinginkan situasi dan sejauh ini pihak keluarga korban masih tetap tenang dan tentu harapan kita kasus ini selesai melalui proses hukum yang kini ditangai Polsek Kota Lahat,"ungkapnya.
Kapolres Lahat, AKBP Achmad Gusti Hartono SIK, Melalui Kapolsek Kota Lahat Iptu Irsan Rumsi, SE menyampaikan hasil penyelidikan dan keterangan saksi jika keduanya merupakan teman dan satu kampung sebelum pelaku pindah ke Batai.
Namun, candaan korban dianggap pelaku berlebihan sehingga terjadilah penusukan hingga berujung tewas.
"Kebetulan ada acara masak masak. Namun ini suatu kebiasaan buruk yang seharusnya kita tinggalkan membawa senjata tajam. Jika tak bawa sajam mungkin dia tidak akan tewas paling cuman memukul, "terang Irsan.
Irsan menerangkan untuk sementara persangkakan terhadap pelaku pasal 338 KUHP tindak pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul 2 Teman Tertawa Melihat Celana Pelaku Melorot, Terungkap Penyesalan Junaidi, Sebelum Habisi Darsan,