Antisipasi Virus Corona di DKI

Ratusan Guru Antre Disuntik Vaksin Covid-19 di SMAN 70 Jakarta Selatan, Begini Suasananya

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMAN 70 dihadiri ratusan tenaga pendidik. Peserta vaksinasi Covid-19 tampak berkerumun di satu titik, tepatnya

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Ratusan guru mengantre melakukan registrasi vaksinasi Covid-19 di SMAN 70, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pendidik dimulai hari ini, Rabu (24/2/2021).

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun meninjau pelaksanaan vaksinasi di SMAN 70, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Jokowi didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Hari ini 650 guru dan tenaga pendidik, Alhamdulillah dilakukan vaksinasi," kata Nadiem di lokasi.

Ratusan guru mengantre melakukan registrasi vaksinasi Covid-19 di SMAN 70, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021).
Ratusan guru mengantre melakukan registrasi vaksinasi Covid-19 di SMAN 70, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Pantauan TribunJakarta.com, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMAN 70 dihadiri ratusan tenaga pendidik.

Para peserta vaksinasi Covid-19 tampak berkerumun di satu titik, tepatnya di halaman SMAN 70 Jakarta.

Mereka mengantre untuk melakukan registrasi, sebelum dilakukan screening dan disuntik vaksin Covid-19.

Baca juga: Bayi Dalam Bungkusan Jaket di Tumpukan Sampah Berjenis Kelamin Laki-Laki, Baru 2 Hari Dilahirkan

Baca juga: Emak-emak di Tangerang Tewas Dibegal, Motor Tabrak Tembok: Pelaku Cuma Untung Rp2 Juta

Baca juga: Penggunaan GeNoSe di Terminal Pulo Gebang Berlanjut, Alat Masih Meminjam

Antrean tenaga pendidik yang akan disuntik vaksin terlihat mengular hingga sekitar 200 meter.

"Ayo jaga jarak, jaga jarak. Jangan terlalu dekat, jangan berkerumun," kata salah satu petugas dari Kementerian Kesehatan.

Nadiem Makarim menargetkan 5,5 juta tenaga pendidik di Indonesia mendapat vaksin Covid-19.

Ia menjelaskan, vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pendidik ditargetkan rampung pada akhir Juni 2021.

"Targetnya Insya Allah akan berusaha sebesar mungkin. Akhir Juni 5 juta dari guru dan tenaga kependidikan itu bisa divaksinasi. Itu adalah sasaran kami dan sasaran pemerintah  pusat," kata Nadiem.

Nadiem menuturkan, vaksinasi Covid-19 tidak hanya menyasar tenaga pendidik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Ia memastikan tenaga pendidik seperti guru honorer juga akan mendapatkan vaksin Covid-19.

"Ya itu semua guru, termasuk honorer dua tahap, dua kali vaksinasi. Ya dong, karena kan setiap vaksinasi harus dua kali, dua fase. Jadi itu adalah untuk semua tenaga pendidik, benar-benar semua tenaga pendidik," ucap dia.

Ratusan guru mengantre melakukan registrasi vaksinasi Covid-19 di SMAN 70, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021).
Ratusan guru mengantre melakukan registrasi vaksinasi Covid-19 di SMAN 70, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Di sisi lain, mantan CEO Gojek itu menuturkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terlalu lama memiliki risiko sangat besar.

"Jadi kita harus mengambil tindakan yang cepat dan gesit untuk bisa melaksanakan lagi belajar tatap muka di sekolah," ujar dia.

Vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pendidik di Indonesia akan dimulai dari jenjang pendidikan termuda.

"Kami juga telah memutuskan, misalnya ada alokasi vaksin, jadi diberikan untuk jenjang guru atau tenaga pendidikan yang muda dulu. Dari PAUD, SD, SLB, baru SMP, SMA dan SMK, baru ke perguruan tinggi," kata Nadiem.

Menurut Nadiem, jenjang pendidikan termuda adalah yang paling membutuhkan pembelajaran tatap muka.

Baca juga: Penggunaan GeNoSe di Terminal Pulo Gebang Berlanjut, Alat Masih Meminjam

Baca juga: Emak-emak di Tangerang Tewas Dibegal, Motor Tabrak Tembok: Pelaku Cuma Untung Rp2 Juta

"Pasti mengerti lah, semakin muda semakin sulit melakukan PJJ (pembelajaran jarak jauh), dan mereka yang paling membutuhkan interaksi fisik dan tatap muka," ujar dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved