Sekolah Tatap Muka Ditargetkan Mulai Juli 2021, Nadiem: Kemungkinan Tidak 100 Persen
Pembelajaran tatap muka di sekolah maupun perguruan tinggi ditargetkan dapat kembali dimulai saat awal semester kedua pada Juli 2021 mendatang.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Pembelajaran tatap muka di sekolah maupun perguruan tinggi ditargetkan dapat kembali dimulai saat awal semester kedua pada Juli 2021 mendatang.
Sementara, vaksinasi Covid-19 untuk 5,5 juta tenaga pendidik di seluruh Indonesia ditargetkan rampung pada akhir Juni 2021.
Namun, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Makarim mengatakan proses pembelajaran tatap muka kemungkinan tidak dihadiri seluruh murid atau mahasiswa dalam satu waktu.
"Harapan kita sampai akhir bulan Juni selesai, bulan Juli di tahun 2021 sudah bisa belajar tatap muka," kata Nadiem seusai menijau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMAN 70, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021).
"Mungkin tidak 100 persen, bisa saja dua kali atau seminggu tiga kali, atau dalam sistem rotasi," tambahnya.
Pasalnya, meski pembelajaran tatap muka bisa dilakukan, Nadiem menyebut protokol kesehatan harus tetap dijaga.
Baca juga: UNIK Puluhan Warga di Desa Jonggrangan Merupakan Anak Kembar, Sudah Terjadi Sejak Puluhan Tahun Lalu
Baca juga: Pedagang Pasar Tanah Abang Belum Dapat Jatah Vaksin Covid-19, Wagub DKI: Sabar Dong!
Di sisi lain, mantan CEO Gojek itu menuturkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terlalu lama memiliki risiko sangat besar.
"Jadi kita harus mengambil tindakan yang cepat dan gesit untuk bisa melaksanakan lagi belajar tatap muka di sekolah," ujar dia.
Vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pendidik di Indonesia akan dimulai dari jenjang pendidikan termuda.
"Kami juga telah memutuskan, misalnya ada alokasi vaksin, jadi diberikan untuk jenjang guru atau tenaga pendidikan yang muda dulu. Dari PAUD, SD, SLB, baru SMP, SMA dan SMK, baru ke perguruan tinggi," kata Nadiem.
Baca juga: TERKUAK Peneror Amanda Manopo Ternyata Mantan Pacar, Ibunda Khawatir, Kuasa Hukum Beri Peringatan
Menurut Nadiem, jenjang pendidikan termuda adalah yang paling membutuhkan pembelajaran tatap muka.
"Pasti mengerti lah, semakin muda semakin sulit melakukan PJJ (pembelajaran jarak jauh), dan mereka yang paling membutuhkan interaksi fisik dan tatap muka," ujar dia.
Nadiem menuturkan, vaksinasi Covid-19 tidak hanya menyasar tenaga pendidik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Baca juga: 2 Hari Lagi Kartu Prakerja gelombang 12 Ditutup, Ini Golongan yang Tak Bisa Ikut Program Prakerja
Ia memastikan tenaga pendidik seperti guru honorer juga akan mendapatkan vaksin Covid-19.
"Ya itu semua guru, termasuk honorer dua tahap, dua kali vaksinasi. Ya dong, karena kan setiap vaksinasi harus dua kali, dua fase. Jadi itu adalah untuk semua tenaga pendidik, benar-benar semua tenaga pendidik," ucap dia.