Sisi Lain Metropolitan

Kisah Madroi Penjual Minyak Cimande yang Tidak Mau Disebut Pengemis, Padahal Kerap Diberi Uang

Madroi selalu menolak pemberian uang dari pengendara yang melintas. Ia tidak mau dianggap sebagai pengemis.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Madroi, penjual minyak Cimande saat ditemui di sekitaran Makasar, Jakarta Timur, Senin (1/3/2021) 

"Sekarang umur saya 80-an ya ada. Jualan ini sudah lama sekali."

"Jadi sudah enggak nyasar, saya tahu jalan pulang."

"Jualan biasanya sampai Tanjung Priuk, alhamdulillah enggak nyasar," ungkap dia.

Untuk setiap satu botolnya, Madroi menyebut hanya menerima keuntungan sekira Rp 5 ribu.

Sehingga bila ada yang menawar dagangannya, ia tidak akan bisa memberikan harga di bawah jumlah tersebut.

"Saya jualan ini untungnya cuma Rp 5 ribu," beber dia.

"Kalau ditawar suka sedih karena memang untungnya cuma segitu."

"Saya dari Bogor kemari juga ongkos," ucapnya setengah bahasa Sunda.

Baca juga: Polisi Ungkap Asal Obat Terlarang yang Dikonsumsi Millen Cyrus

Baca juga: Bolehkah Paspampres Menendang Pengendara Moge yang Menerobos Ring 1? Wisnu: Seharusnya Ditembak

Kerap Dikasih Uang Tanpa Sebab

Berjualan keliling Jakarta membuatnya kerap beristirahat di pinggir jalan.

Bermaksud melepas lelah setelah berjalan kaki usai menjajakan minyak Cimande, Madroi justru kerap dikasihani oleh sejumlah pengendara.

Tak ayal, beberapa pengendara kerap memberikannya uang tanpa membeli minyak Cimande yang dijualnya.

"Saya jualan karena memang kemauan saya sendiri. Anak-anak juga sudah mengizinkan."

"Jadi sayanya memang enggak betah diam diri di rumah aja."

"Tapi tiap saya istirahat kayak sekarang ada aja yang kasih uang. Katanya ambil buat bapak," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved