Sisi Lain Metropolitan
Mencoba Terapi Tusuk Jarum Ko Amuk di Pulogadung, Saraf Kejepit 8 Tahun Sembuh Cuma Sekali Datang
Mulyadi Wong (75), akrab dipanggil Ko Amuk, memberikan layanan terapi tusuk jarum secara gratis. Terapi tusuk jarum yang dilakukan Ko Amuk sangat
Ko Amuk menggunakan jarum yang disebut acupotomy, jarum yang dibeli langsung dari Negeri Tirai Bambu alias China.
Ko Amuk memperoleh jarum-jarum acupotomy dari temannya yang berkunjung ke China.
Dia tidak lagi mengimpor jarum tersebut, sebab terkendala kebijakan di bagian imigrasi bandara.
Baca juga: Ladies, PT RNI Buka Lowongan Kerja Khusus Wanita, Ini Syaratnya
"Saya beberapa kali impor lewat bandara, tidak bisa masuk, dipersulit, memang peraturannya harus dari kesehatan lagi, apa lagi. Jadi dibawakan orang sedikit-sedikit, tapi nyetok kemudian," jelas Ko Amuk.
Dalam praktiknya, terapi tusuk jarum Ko Amuk cenderung menyasar titik-titik sakit yang dikeluhkan pasien.

"Kan kalau kita bergerak harus sinkron, ada satu titik yang kurang benar, akhirnya ketika gerak jadi enggak sinkron."
"Kenapa bisa begitu, pasti ada titik yang tidak beres, nah itu yang kita sasar," jelas Ko Amuk.
Ko Amuk memastikan teknik tusuk jarum acupotomy dengan akupuntur sangat berbeda.
Akupunktur menggunakan teknik yang disebut Meridian, yang berfokus pada jaringan jalan chi yang tersebar di dalam tubuh.
Menggunakan teknik Meridian, kata Ko Amuk, terbilang cukup rumit. Ada dalil-dalil yang harus diterapkan dalam praktiknya.
"Jadi harus titik ini bagaimana, titik satu dengan lainnya bagaimana saling menjatuhkan, saling membangun, aduh pusing. Tapi dia punya hasil tidak maksimal, rumit tapi hasilnya tidak maksimal,"
"Kalau ini (pakai jarum acupotomy), seperti bapak saksikan tadi. Langsung oke. Hasilnya langsung kelihatan," jelas Ko Amuk.
Ko Amuk menceritakan, ia mempelajari terapi tusuk jarum acupotomy langsung di China. Ia belajar dari seorang guru bernama Chu Han Chang di Kota Beijing.
Baca juga: Jelang Ramadan 1442 H, Yuk Bayar Utang Puasa Qadha Tahun Lalu, Ini Bacaan Niatnya
Chu Han Chang, lanjut Ko Amuk, adalah penemu sekaligus pencipta ilmu tusuk jarum ini. Selain itu, teknik tusuk jarum acupotomy masih sangat muda.
"Baru sekitar, 40 tahun belum ada, usia dari teknik ini. Saya belajar ke Beijing tidak lama, paling seminggu. Kita kan dikasih buku, satu koper, kita latih sendiri," jelas Ko Amuk.