Sisi Lain Metropolitan

Budidaya Maggot untuk Pakan Ikan Lele, Warga Tanjung Barat Berbagi Inspirasi ke Kelurahan Ciganjur

Langkah warga Tanjung Barat dalam memulai budidaya maggot untuk pakan ikan lele menjadi inspirasi bagi kelurahan Ciganjur untuk mencontohnya.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Warga Tanjung Barat sekaligus rekan Heriyanda, Andri, sedang mempresentasikan budidaya maggot, si kecil pengurai sampah organik, kepada pihak Kelurahan Ciganjur di Kampung Lebaksari RT 011 RW 005 Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (3/3/2021). 

"Setelah itu dia akan mati suri akan menjadi pre pupa. Pre pupa sudah tidak makan lagi seperti maggot. Ini lah cikal bakal menjadi lalat hitam," jelasnya.

Andri menambahkan siklus fase dari larva menjadi lalat hitam berlangsung sekitar 30 sampai 40 hari saja.

Berawal rasa jenuh

Inisiatif beternak ulat maggot terbersit sekitar 3 bulan yang lalu. Pria yang bekerja sebagai ojek online itu mengaku sepi orderan di masa pandemi ini.

Karena sepi, ia lebih banyak memilih meluangkan waktu dengan memancing di belakang rumah. Heriyanda lalu terbesit ide untuk membuat kolam ikan sendiri.

"Daripada saya mancing doang di belakang kali makanya saya membuat ini," terangnya.

Warga Tanjung Barat sekaligus rekan Heriyanda, Andri, sedang mempresentasikan budidaya maggot, si kecil pengurai sampah organik, kepada pihak Kelurahan Ciganjur di Kampung Lebaksari RT 011 RW 005 Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (3/3/2021).
Warga Tanjung Barat sekaligus rekan Heriyanda, Andri, sedang mempresentasikan budidaya maggot, si kecil pengurai sampah organik, kepada pihak Kelurahan Ciganjur di Kampung Lebaksari RT 011 RW 005 Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (3/3/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Ketua RT 011 RW 005 Lebaksari itu juga tergabung ke dalam komunitas petani lele di media sosial. Ia pun membeli sekitar 2.000 ekor lele dengan ukuran 7-8 sentimeter. 

Untuk meminimalisir biaya pakan lele, Heriyandi sempat berselancar di media sosial terkait pakan pengganti pelet.

Ternyata, pembudidayaan ulat maggot sebagai pakan alternatif ikan lele sedang "booming". Ia pun memesan sebanyak 10 gram telur larva untuk dikembangbiakkan sendiri.

Heriyanda mengatakan sebenarnya segala fase ulat maggot bisa dimanfaatkan sebagai pakan. Semuanya disukai oleh ikan lele.

"Binatang ini unik. Bangkai lalatnya dan cangkangnya pun bisa dimakan sama ikan lele," ujarnya.

Baca juga: Jhoni Allen Serukan KLB Demokrat, Ferdinand Hutahaean Tertarik Ikut Nyalon Tapi Ungkap Kendalanya

Barter sampah dengan ikan lele

Ia mengajak warga sekitar menyetorkan sampah organik untuk ditukarkan dengan ikan lele hasil ternaknya. 

Sekitar tiga bulan ini, Heriyanda beternak ikan lele dengan umpan ulat maggot. Bila nanti panen, ia akan menawarkannya kepada warga.

Namun, tawaran itu berupa barter dengan sampah sisa-sisa makanan. Sebanyak 1 kg sampah organik bisa ditukarkan dengan 1 kg ikan lele.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved