Cakung Menjadi Kecamatan dengan Kasus Kebakaran Tertinggi di Jakarta Timur
Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan kasus kebakaran di Kecamatan Cakung tetap tinggi
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Kepadatan penduduk di Kecamatan Cakung yang tercatat paling tinggi se-Jakarta Timur dibarengi dengan banyaknya jumlah kasus kebakaran.
Sejak tahun 2015 hingga 2019 jumlah kasus kebakaran di Kecamatan Cakung tercatat paling banyak di antara 10 Kecamatan lain di Jakarta Timur.
Bahkan meski pada tahun 2020 jajaran Damkar Jakarta Timur mencatat jumlah kasus kebakaran di Kecamatan Cakung di bawah Kecamatan Duren Sawit.
Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan kasus kebakaran di Kecamatan Cakung tetap tinggi.
"Sepanjang tahun 2015 hingga 2020 jumlah kasus kebakaran di Kecamatan Cakung 410 kasus. Secara akumulasi kasus jumlahnya paling tinggi se-Jakarta Timur," kata Gatot saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (4/3/2021).
Bila dirinci per tahunnya jumlah kasus kebakaran di Kecamatan Cakung pada tahun 2015 sebanyak 31 kasus, tahun 2016 sebanyak 44 kasus.
Tahun 2017 sebanyak 68 kasus, tahun 2018 sebanyak 83 kasus, tahun 2019 sebanyak 127 kasus, sementara tahun 2020 sebanyak 57 kasus.
"Duren Sawit jadi Kecamatan dengan jumlah kasus kebakaran kedua paling banyak se-Jakarta Timur. Dari tahun 2015 hingga 2020 jumlah kasus kebakaran di Duren Sawit sebanyak 331 kasus," ujarnya.
Gatot menuturkan di tahun 2020 saat jumlah kasus kebakaran di Kecamatan Duren Sawit paling tinggi jumlahnya hanya terpaut tiga kasus dengan Cakung.
Sepanjang tahun 2020 jumlah kasus kebakaran di Kecamatan Duren Sawit tercatat sebanyak 60 kasus, sementara Kecamatan Cakung 57 kasus.
Kasus kebakaran teranyar di Kecamatan Cakung terjadi pada Kamis (4/3/2021) di satu kafe kawasan Industri Pulogadung, Kelurahan Rawa Terate.
"Kebakaran dilaporkan pukul 09.57 WIB tadi. Kebakaran diduga akibat korsleting dari TV dari kafe. Untuk pemadaman kita kerahkan satu unit mobil pompa berikut enam personel ke lokasi," tuturnya.
Baca juga: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Belum Jadwalkan Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat Umum
Baca juga: Jalan Raya Cakung Cilincing Rusak Parah, Kondisinya Berlubang dan Bergelombang
Baca juga: Dua Mahasiswa Papua Ditangkap Polisi, Kuasa Hukum Geram Tak Ada Surat Penangkapan
Gatot menyebut pihaknya hingga kini terus mensosialisasikan pencegahan kebakaran ke warga, baik secara langsung hingga lewat selebaran informasi.
Hasilnya pun efektif, pada tahun 2020 jumlah kasus kebakaran secara keseluruhan di Jakarta Timur tercatat menurun sebanyak 40 persen.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/ilustrasi-kebakaran_20180203_112159.jpg)