Sejarah Perusahaan Bir PT Delta Djakarta, Ada Sejak Zaman Belanda Diambil-alih Ali Sadikin
Simak sejarah perusahaan bir PT Delta Djakarta Tbk yang setor keuntungan rata-rata Rp 38 miliar pertahun ke Pemprov DKI Jakarta.
San Miguel juga tercatat menjadi salah satu perusahaan pembuat minuman beralkohol terbesar di dunia.
Pangsa pasar terbesarnya berada di China, Hong Kong, dan Filiphina.
Sementara Pemprov DKI Jakarta menguasai 26,25 persen saham atau yang terbesar kedua di Delta Djakarta atau sebesar 210 juta lembar saham.
Saham sisanya dimiliki publik dengan persentase sebesar 15,42 persen.
Keuntungan Pemprov DKI Jakarta
Meski jadi kontroversi, sebenarnya Pemprov DKI Jakarta cukup diuntungkan dengan kepemilikan saham di pembuat bir Anker tersebut.
PT Delta Djakarta Tbk merupakan perusahaan yang terbilang hampir rutin mencetak untung setiap tahunnya.
Setoran dividen juga terus mengalir ke pemegang sahamnya.
Dikutip dari paparan kinerja perseroan, total dividen yang dibagikan produsen PT Delta Djakarta Tbk untuk tahun buku 2019 mencapai 98 persen dari total perolehan laba perseroan.
Delta Djakarta membagikan dividen sebanyak Rp 312,25 miliar atas kinerja laba tahun buku 2019 lalu.
Pemprov DKI Jakarta sebagai salah satu pemegang saham, pada tahun 2019 mendapat bagian dividen Rp 81,9 miliar yang masuk ke kas APBD.
Jika merunut ke belakang, kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta di perusahaan bir tersebut bermula di tahun 1970.
Belum diketahui secara pasti alasan Pemprov DKI Jakarta kala itu memilih investasi di minuman beralkohol.
Beberapa tahun lalu, kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta terbagi menjadi dua.
Yakni Pemprov DKI Jakarta mengendalikan 23,34 persen saham, dan sebagian lagi melalui Pengelola Investasi Penanaman Modal DKI Jakarta (BP IPM Jaya) 2,91 persen.