Pantau KLB Demokrat yang Tunjuk Moeldoko Jadi Ketua Umum Ganti AHY, Ferdinand Hutahaean Tulis Begini

Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut memantau jalannya KLB Partai Demokrat yang menunjuk Moeldoko sebagai ketua Umum.

Editor: Elga H Putra
Kompas.com/Mei Leandha Rosyanti
KLB Partai Demokrat di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Hasilnya, peserta menunjuk secara aklamasi Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. 

Diketahui, saat ini kepemimpinan Partai Demokrat sedang terjadi kisruh antara anggota pro Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan yang kontra dengan kepemimpinan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

KLB di Sibolangit sendiri diinisiasi oleh barisan yang menginginkan adanya pergantian ketua umum yang diikuti oleh sejumlah pengurus dan mantan kader yang dipecat AHY.

Sejumlah tokoh disebut bakal diusung dalam KLB ini sebagai Ketua Umum Partai Demokrat gantikan AHY.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY merespon hasil KLB Deliserdang yang memutuskan secara aklamasi Moeldoko sebagai Ketum Demokrat, Jumat (5/3/2021). Konpers AHY berlangsung di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY merespon hasil KLB Deliserdang yang memutuskan secara aklamasi Moeldoko sebagai Ketum Demokrat, Jumat (5/3/2021). Konpers AHY berlangsung di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat. (Tangkapan layar YouTube Tribun Video)

Nama kuat yang beredar yakni Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Di lain pihak, AHY dan SBY sendiri sempat menyebut ada pihak yang akan mengkudeta Partai Demokrat.

Dikutip dari Tribun Medan, KLB Partai Demokrat dimulai sekira pukul 14.30 WIB.

Sebelum pembukaan kongres ini seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat dari seluruh wilayah Indonesia diabsen satu per satu.

Saat dilakukan absensi, perwakilan mulai dari provinsi Aceh, hingga ke provinsi Papua, terlihat hadir.

Untuk memulai kongres, panitia terlebih dahulu mempersilakan para pendiri dan tetua Partai Demokrat, untuk masuk ke ruangan.

Sebelum para pendahulu partai dengan lambang mercy ini masuk ke aula, disambut dengan tarian perang dari Nias. Di sana terlihat tokoh menonjol dari partai ini, yaitu Max Sopacua, dan Marzuki Ali.

Usai memasuki ruang kongres, para pendahulu Partai Demokrat ini langsung diminta menempati kursi yang telah disediakan.

Selanjutnya, panitia memulai kegiatan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan menyanyikan himne Partai Demokrat.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved