AHY Dikudeta Lewat KLB Deliserdang, Annisa Pohan Meradang: Apakah Kita Akan Terus Diam?
Annisa Larasati Pohan buka suara atas polemik di partai lambang mercy itu.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Istri Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) , Annisa Larasati Pohan buka suara atas polemik di partai lambang mercy itu.
Annisa Pohan terlihat meradang dan tak terima atas keputusan Moeldoko menjadi Ketum Partai Demokrat berdasarkan hasil KLB.
Untuk diketahui, KLB Partai Demokrat yang diklaim sepihak sejumlah orang, memutuskan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi Ketum Demokrat periode 2021-2025.
Moeldoko menerima keputusan KLB Demokrat di Deli Serdang untuk memimpin partai.
TONTON JUGA:
Terpilihnya Moeldoko jadi Ketum versi KLB ini membuat pro dan kontra di publik.
Baca juga: Penolakan Putri Wapres Atas Hasil KLB Demokrat di Sumut, Tetap Setia Dukung AHY: Moeldoko Tak Diakui
Annisa Pohan, sebagai istri AHY menentang adanya pemilihan tersebut.
Dilansir TribunJakarta dari Twitter resmi @AnnisaPohan, menantu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini memberikan komentarnya.
FOLLOW JUGA:
Annisa Pohan menilai hal yang terjadi di saat ini bukan cuma permasalahan internal Partai Demokrat saja.
"Ini bukan hanya permasalahan sebuah partai dirampok tapi masalah lbh besar lagi “Pemerkosaan” Demokrasi suatu negara," papar Annisa Pohan.
Baca juga: Luna Maya Masih Jomblo, Cari Tipe Lelaki Begini dan Tak Masalah Cuma Nikah di KUA
Baca juga: KABAR Terbaru Rencana Pernikahan Aurel & Atta Halilintar, Begini Konsep Busana Putri Anang
Ibu beranak satu ini lebih lanjut menyoroti dugaan pembiaran dari pemerintah mengenai manuver Moeldoko.
"Ketika sebuah Partai Politik diambil haknya secara paksa dg melanggar konstitusi, lebih lagi ada “pembiaran” dari yang punya kuasa. Apalagi dengan hak Rakyat kecil? Siapa yang akan lindungi? apakah kita akan terus diam?," jelas Annisa Pohan.

Menantu Ani Yudhoyono ini lantas mengaku sadar telah lama keadilan itu pergi dan tak pernah kembali.
"Saya sadar, sudah lama keadilan pergi dari negara ini dan tidak pernah kembali. Itu karena kita hanya menjadi penonton pasif, tidak membela keadilan dan tidak ikut berperan aktif “memulangkan” keadilan. apakah kita akan terus diam?," terang Annisa Pohan.
Baca juga: Moeldoko Jadi Ketum Demokrat versi KLB, SBY Kecewa dan Menyesal Beri Kepercayaan Semasa di TNI