Cap Jempol Darah Bukti Kader Demokrat Cinta AHY, Kubu Moeldoko Berpeluang Dapat SK Kemenkumham

Terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat versi KLB Deliserdang direspon penyematan cap jempol darah dari kader Demokrat pendukung AHY.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina/Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim
Kader DPD Partai Demokrat DKI Jakarta bersiap melakukan cap jempol darah di Sekretariat DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (7/2/2021). Aksi ini bentuk perlawanan terhadap kezaliman atas KLB Deliserdang yang memutuskan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. (Inset) Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat versi KLB Deliserdang direspon penyematan cap jempol darah dari kader Demokrat pendukung AHY.

Moeldoko yang notabene sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan menuai kontroversi dari banyak pihak, salah satunya pengamat politik Yunarto Wijaya.

Pada Jumat (5/3/2021) lalu, peserta KLB Deliserdang, Sumatera Utara, memutuskan secara aklamasi, bahwa Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Moeldoko terjun ke politik praktis setelah pensiun dari TNI dan masuk jajran pengurus Partai Hanura pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) pada 2016.

Pada 2018 Moeldoko mengundurkan diri dari partai tersebut. Moeldoko juga aktif di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sebagai Ketua Umum periode 2017-2020.

Baca juga: Ternyata Gatot Nurmantyo Serupa dengan Moeldoko saat Ditawari Kursi Ketua Umum Partai Demokrat

Ia kembali menjabat untuk periode 2020-2025.

Moeldoko dipercaya menjadi Ketua Ikatan Alumni Universitas Terbuka (IKA UT) periode 2019-2024.

Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Moeldoko saat memberikan pidato pertamanya kepada para peserta KLB di di The Hill Hotel Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Moeldoko saat memberikan pidato pertamanya kepada para peserta KLB di di The Hill Hotel Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). (Youtube Kompas TV)

Karier politiknya memuncak pada 17 Januari 2018, saat dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Kepala Staf Kepresidenan, menggantikan Teten Masduki.

Di periode kedua pemerintahan Jokowi, Moeldoko kembali dipercaya sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Masih Akui AHY Sebagai Ketua Umum Demokrat

Baca juga: Setia Dukung AHY, Putri Wapres Tolak Tegas Hasil KLB Demokrat di Sumut: Itu Malapraktik

Baca juga: Ditanya Jabat Ketum Demokrat Cuma Buat Jadi Capres 2024, Moeldoko hanya Tertawa Jawab Begini

Moeldoko ramai diperbincangkan karena di kubu kontra AHY, anak mantan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang dulu pernah membantunya menduduki posisi tertinggi di TNI.

Cap Jempol Darah

Kader Demokrat yang tetap setia kepada Agus Harimurti Yudhoyono melawan dan menganggap terpilihnya Moeldoko sebagai bentuk kezaliman.

Baca juga: Tolak Ajakan Kudeta AHY, Gatot Nurmantyo: Apakah Saya Membalas Jasa SBY dengan Mencongkel Anaknya?

Sebagai bentuk dukungan terhadap AHY, DPD Partai Demokrat DKI Jakarta menyematkan cap jempol darah di Sekretariat DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (7/3/2021).

Satu per satu kader DPD Partai Demokrat DKI Jakarta antre melakukan aksi cap jempol darah di spanduk yang telah disiapkan.

Cap Jempol DPD Partai Demokrat DKI Jakarta di Sekretariat DPD Partai Demokrat  DKI Jakarta, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (7/2/2021)
Cap Jempol DPD Partai Demokrat DKI Jakarta di Sekretariat DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (7/2/2021) (TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved