AHY Demisioner, Ruhut Sitompul Akui Moeldoko Ketum Demokrat yang Asli

Mantan politikus Demokrat Ruhut Sitompul ikut berkomentar mengenai konflik Partai Demokrat. Sebut Ketum Demokrat Moeldoko.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Politikus Ruhut Sitompul. Mantan politikus Demokrat Ruhut Sitompul ikut berkomentar mengenai konflik Partai Demokrat yang terjadi saat ini. 

"Sekarang disebut (nama-nama), meski bukan dia yang sebut, orang-orang sekitar dia. Mestinya dia yang ngomong sebagai ketua umum, ambil alih dan jangan bikin surat ke Pak Jokowi," sambung Ruhut.

Selain membawa Presiden ke dalam persoalan internal Demokrat, Ruhut juga menyayangkan beberapa politikus partai berlambang Mercy menyebut nama Moeldoko sebagai pihak penggerak kudeta.

"Pak Moeldoko itu tidak bisa disalahkan, beliau sebagai pejabat negara, ada yang tidak senang dengan AHY datang ke rumahnya, curhat," ucap Ruhut.

Ruhut pun menyebut tuduhan kepada Moeldoko dikaitkan dengan Pemilu 2024, sangat tidak mendasar.

"Banyak pernyataan, seolah beliau mau pakai Demokrat sebagai perahu Capres 2024, aduh masih jauh. Jangan ngarang cerita, apalagi disebut tiap cabang dikasih Rp 100 juta, bener gak itu? Itu kan yang belum tentu benar, jangan diomongin, nanti malah fitnah," kata Ruhut.

Karena itu, Ruhut meminta AHY bersikap bijaksana sebagai pemimpin partai, dan melakukan pemanggilan pihak-pihak internal Demokrat yang diduga melakukan rencana kudeta.

"Panggil mereka, tidak usah ribut-ribut di media, apalagi gosip, akhirnya menyerang Pak Jokowi, serang Pak Moeldoko. Itu tidak baik," ucap Ruhut.

Ruhut Sempat Diminta Bujuk Moeldoko

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (purn) Moeldoko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/6/2019)
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (purn) Moeldoko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/6/2019) ((KOMPAS.com/Haryantipuspasari))

Ruhut Sitompul mengaku sempat diminta beberapa kader partai berlambang bintang Mercy untuk membujuk Moeldoko menjadi ketua umum Demokrat.

"Mereka cerita ke saya, kan saya dekat dengan Pak Moeldoko. Mereka bilang, abang dong bantu biar Pak Moeldoko mau jadi ketua umum, kalau mau, kami mau melakukan KLB (Kongres Luar Biasa)," ujar Ruhut Sitompul saat dihubungi, Jakarta, Rabu (3/2/2021).

Menurutnya, permintaan tersebut disampaikan secara langsung saat dirinya berkunjung ke daerah dan ada juga kader daerah yang menghubungi lewat telepon.

"Bahkan mereka bilang, abang baliklah (ke Demokrat), saya bilang tidak bisa, saya sudah jadi kader PDI Perjuangan," ucap Ruhut.

Ruhut melihat, sebagian kader yang ada di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat, menginginkan adanya KLB karena mengeluh dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Keluhan kader daerah, kata Ruhut, tidak berani disampaikan secara langsung ke DPP Demokrat, tetapi hanya bisa curhat kepada dirinya dan senior lainnya yang saat ini ada empat faksi ingin adanya KLB.

"Memang betul ada empat faksi itu. Tapi sekarang saya kaget, faksi ini bergabung dan menjadikan AHY musuh bersama, mereka datang ke saya juga, menyampaikan keluhan daerah soal macam-macam," kata Ruhut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved