Sisi Lain Metropolitan
Harga Cabai Naik, Tukang Tahu Gejrot Minta Pengertian Pembeli: Rasa Makanan Tak Sepedas Biasanya
Harga cabai melambung, sejumlah pedagang makanan minta pengertian pembeli. Harga cabai sempat menyentuh Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu perkilo.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Ketika pembeli memesan pedas, sekitar 10 sampai 15 cabai bisa diberikan oleh Chasrudin.
Namun, saat harga cabai melambung ia mengurangi jumlah cabai tersebut.
"Ya paling sekarang mentok di 10 biji cabai aja. Sebab kita juga bisa merugi gara-gara harga cabai melambung," lanjutnya.
Selain itu, ia juga mengganti cabai rawit dengan cabai hijau.
Pasalnya, separahnya harga cabai hijau ketika naik, ia masih bisa membelinya ketimbang cabai rawit.
"Biasanya siapin cabai rawit setan. Tapi sekarang pake cabai hijau ini aja. Makanya mentok di 10 biji," jelasnya.
Berharap pengertian pembeli
Ibarat pembeli seperti raja, Chasrudin juga mengakui hal tersebut.
Kala ia memberikan cabai 10 biji, ada saja pembeli yang komplain dan meminta lebih.
Dengan sabar, ia menjelaskan ke pembeli tersebut.
Baca juga: Ibas Percaya Jokowi Punya Nurani, Pengamat Sebut Ini Bakal Terjadi Jika Presiden Salah Langkah
"Cabainya lagi mahal mba/mas. Saya kasih segini juga sudah kurangi keuntungan," ujarnya sopan ke pembeli.
Meski kadang perlu panjang lebar menjelaskan, ia mengakui beberapa pembeli justru mengerti.
"Saya sampai bilang sekarang cuma bisa beli seperempat bukan perkilo lagi. Uang modalnya enggak cukup kalau misalnya harus beli sekilo," ujarnya.
Serupa, Hendrik pedagang lainnya pun demikian.
Ia yang merupakan pedagang mie instan tak lagi bisa berani membeli cabai hingga satu kilogram.
Paling banyak ia hanya membeli setengah kilogram saja.
"Kalau harga lagi tinggi belum berani beli sampai sekilo. Beli seadanya uang hasil jualan aja. Paling banyak setengah kilo aja. Makanua saya berharap pembeli juga pengertian ke kita yang pedagang kecil. Kan kita enggak mungkin kasih cabai bubuk," tandasnya.