Antisipasi Virus Corona di DKI

Ancaman Covid-19 Masih Mengintai, Tempat Rekreasi di Jakarta Masih Diserbu Warga Libur Isra Miraj

sejumlah tempat rekreasi di Jakarta melaporkan peningkatan jumlah pengunjung pada libur Isra Miraj, Kamis (11/3/2021), 

Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
ILUSTRASI Suasana di Pantai Lagoon Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (26/12/2020). Kawasan pantai masih menjadi lokasi favorit wisatawan untuk menghabiskan libur Natal 2020. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Meski ancaman Covid-19 semakin ganas dengan ditemukannya varian baru B.1.17, sejumlah tempat rekreasi di Jakarta melaporkan peningkatan jumlah pengunjung pada libur Isra Miraj, Kamis (11/3/2021), 

Sebanyak 7.054 orang sudah berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pada libur memperingati Isra Miraj, Kamis sore.

Selama pandemi Covid-19, pihak TMII tak pernah memberikan target jumlah pengunjung.

Pembatasan jumlah pengunjung hingga penerapan protokol kesehatan kini menjadi prioritas di TMII selama pandemi.

Kendati begitu, pada tanggal merah hari ini, Kamis jumlah pengunjung mencapai 7 orang lebih.

"Iya benar tadi sampai pukul 14.00 WIB sudah 6 ribu orang lebih. Kemudian pukul 16.00 WIB sudah 7.054 orang," jelas Kepala Humas TMII, Adi Widodo.

Merujuk pada data, jumlah kendaraan pun terbilang banyak dan justru didominasi oleh mobil pribadi, yakni sebanyak 1.326.

Sementar untuk bus hanya dan sepeda motor mencapai 744.

Baca juga: Berkenalan dengan Chlorida Metana Ayu, Pemilik Nama dengan Istilah Kimia, Ini Panggilannya

"Kalau tidak tanggal merah hanya di bawah 5 ribu pengunjung. Jadi ini suatu progres yang bagus ya. Sebab target pengunjung memang tidak ada namun animo masyarakat besar untuk berwisata," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi PT Impian Jaya Ancol Rika Lestari mengatakan, jumlah pengunjung pada Kamis siang sudah mencapai angka 10.000 orang.

"Pengunjung Ancol hingga pukul 12.00 WIB, mencapai 10.000 orang," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Rika memastikan bahwa setiap pengunjung tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Salah satu upaya yang dilakukan pihak Ancol untuk mencegah kerumunan adalah dengan menerapkan pemesanan tiket secara daring.

"Selain itu kami juga batasi kuota pengunjung sebesar 50 persen," pungkasnya.

Covid-19 yang makin mengganas

Baca juga: Penampakan Horor Sebuah Kamar Kos Dipenuhi dengan Sampah Bungkus Makanan, Begini Pengakuan Perekam

Mutasi virus corona B.1.17 yang diyakini lebih menular dan mematikan telah ditemukan di empat provinsi di Indonesia, termasuk DKI Jakarta.

Dilansir dari The Wall Street Journal, varian baru virus corona ini lebih gampang menyebar dan lebih mematikan daripada varian sebelumnya.

Virus ini pertama kali terdeteksi di Inggris pada November tahun lalu, dan kini setidaknya sudah menyebar ke 76 negara lain di dunia.

Petugas kesehatan di Inggris menemukan bahwa orang yang terinfeksi B.1.17 menginfeksi lebih banyak orang ketimbang orang yang terinfeksi varian virus sebelumnya.

"Kami belum pernah melihat varian virus lainnya yang menyebar lebih cepat daripada ini," ujar Nick Loman, seorang profesor genomik mikroba dan bioinformatika di Universitas Birmingham.

Mereka juga mendeteksi tanda-tanda bahwa orang yang terinfeksi varian baru ini memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Sebuah analisis dari Skotlandia menunjukkan, kemungkinan orang yang terinfeksi B.1.17 untuk berakhir di rumah sakit 65 persen lebih tinggi ketimbang orang yang terinfeksi varian sebelumnya.

Sedangkan untuk kemungkinan berakhir meninggal dunia adalah 37 persen lebih tinggi.

Adapun, gejala dari infeksi virus ini adalah sebagai berikut: Demam, Batuk, Sulit bernafas, Menurunnya fungsi indera pengecap dan penciuman, Keluhan pada saluran pencernaan.

Baca juga: Penjelasan Dokter Soal Banyak Minum Air Putih Baik untuk Kesehatan Ginjal Ternyata Keliru

Sementara itu, laporan Deutsche Welle, atau DW News, mengatakan bahwa tingkat reproduksi (R) dari virus corona varian B.1.17 ini 0.5 kali lebih tinggi dari varian virus corona "normal".

"Angka tersebut sangatlah masif," ujar Lothar Wieler, Kepala Robert Koch Institute (KRI) untuk penyakit menular di Jerman, seperti dilansir dw.com.

Lebih lanjut Wieler mengatakan, Mutasi B.1.17 ini adalah yang paling banyak menyebar saat ini di Jerman.

Setidaknya virus ini sudah terdeteksi di 13 dari 16 negara bagian di Jerman.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengunjung Tempat Rekreasi Meningkat Meski Ancaman Covid-19 Mengganas"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved