Ludes Tak Tersisa, Siti Haya Tidak Bisa Menahan Air Mata saat Melihat Puing Sisa Bangunan Rumahnya

Saat menatapi puing sisa bangunan rumah, ia tampak tegar berdiri sambil ditemani sanak saudara yang turut hadir bersimpati.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Siti Haya korban kebakaran di Jalan Diponegoro, Tambun Selatan, Bekasi. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBUN SELATAN - Siti Haya (50), wanita yang memiliki empat orang anak ini mengaku pasrah, rumah sekaligus tempat usaha jual beli palet kayu miliknya ludes akibat insiden kebakaran, Rabu (10/3/2021) kemarin.

Saat menatapi puing sisa bangunan rumah, ia tampak tegar berdiri sambil ditemani sanak saudara yang turut hadir bersimpati.

Wanita berkerudung hijau ini, sesekali menatap bangunan rumahnya yang hanya tersisa tembok gosong tanpa atap.

Diselingi pelukan simpati dari beberapa saudara yang datang, Siti Haya kadang mengusap air mata yang perlahan menetes dari kedua matanya.

"Kalau saya udah enggak ada yang bisa diselamtin, keluar rumah kemarin itu api udah besar," kata Siti Haya, Kamis (11/3/2021).

Siti Haya menceritakan detik-detik dia dan keluarga berhasil selamat dari kebakaran hebat, sore menjelang Magrib suasana seperti biasa.

Tidak ada tanda-tanda mencurigakan, apalagi ledakan besar yang muncul dari sekitar pemukiman tempat tinggalnya.

Sambil bersantai menunggu magrib, Haya dan tujuh orang penghuni rumah tengah asyik duduk-duduk di ruang utama.

Beberapa anggota keluarga lanjut dia, ada yang bersantai di teras rumah sambil merapikan kayu palet.

"Saya di rumah ada tujuh orang, suami, empat anak, satu mantu, semua lagi nyantai aja nunggu magrib," ucapnya.

Azan magrib saat itu nyaris berkumandang, Haya dan sekeluarga dikagetkan dengan suara teriakan dari tetangga belakang rumah.

"Dengar teriakan ramai kebakaran, saya sama keluarga panik langsung keluar waktu itu," ucap Haya.

Baca juga: Layaknya Pemain Sepak Bola Dunia, Pedagang Kerupuk Pun Punya Aturan Transfer saat Pindah Pabrik

Baca juga: Detik-detik Eha Nuraeti Berupaya Selamatkan Diri dari Kecelakaan Maut di Sumedang

Baca juga: Wali Kota Depok Imbau Warga Manfaatkan Libur Isra Miraj untuk Lebih Dekatkan Diri dengan Tuhan

Saat baru keluar rumah, kepulan asap tebal membumbung tinggi dari belakang rumahnya. Warnanya hitam pekat, hawa panas langsung seketika terasa.

Api saat itu merambat sangat cepat, rumah Haya yang dipenuhi kayu palet seketika tersulut kobaran yang berasal dari dinding belakang rumah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved